Minggu, 10 Agustus 2025

MENJAGA API YANG TERUS MENYALA

Sebuah pengingat untuk pembina dan pengurus yys ku DKM

Setiap perjalanan besar selalu dimulai dari sesuatu yang sederhana-sebuah niat tulus, sebersit harapan, dan tekad yang tidak mudah goyah. Dahulu, saat langkah pertama diambil, mungkin belum ada gedung megah, belum ada sistem rapi, bahkan mungkin belum ada siapa pun yang yakin kecuali segelintir hati yang percaya.

Namun justru di situlah kekuatan itu tumbuh. Api kecil yang menyala di dada, yang membuat kita rela duduk berjam-jam memikirkan jalan keluar, mengorbankan waktu, tenaga, bahkan sebagian dari apa yang kita punya. Bukan karena ada keuntungan, bukan pula karena ada tepuk tangan, tapi karena ada panggilan yang lebih besar dari sekadar urusan pribadi. 

Baca juga Menghidupkan smangat melayani

Seiring waktu, api itu kadang meredup. Bukan karena padam, tetapi karena tertutup debu rutinitas, rapat, dan administrasi yang menyita. Perlahan, kita lupa menengok ke belakang-lupa bahwa di titik awal dulu, kita bukan hanya membangun bangunan atau program, tetapi membangun sebuah jiwa.

Ruh itu-yang dulu membuat semua perbedaan-tidak pernah benar-benar hilang. Ia hanya menunggu untuk ditemukan kembali. Menunggu kita berhenti sejenak dari hiruk-pikuk, lalu bertanya pada diri sendiri:
"Apa yang dulu membuat aku mau memulai semua ini?"

Pertanyaan sederhana itu sering kali lebih tajam dari seribu evaluasi. Sebab jawabannya bukan sekadar laporan, angka, atau dokumen, tetapi rasa. Rasa yang dulu membuat kita tersenyum bangga walau lelah, rasa yang membuat kita percaya bahwa yang kita lakukan bukan sekadar pekerjaan, tapi ibadah.

Yayasan bukan hanya soal siapa yang memimpin atau siapa yang mengatur. Yayasan adalah rumah bagi sebuah cita-cita. Dan rumah itu akan kokoh jika kita terus mengingat mengapa ia dibangun.

Kadang, cara terbaik untuk melangkah maju bukanlah menambah langkah, tapi menoleh sebentar, melihat jejak pertama yang kita buat, lalu memastikan bahwa arah kita masih sama seperti dulu-menuju cahaya, bukan sekadar berjalan.

Dan mungkin, saat ini, ada baiknya kita menyalakan kembali api kecil itu di hati. Biar ia menerangi bukan hanya jalan di depan, tapi juga menghangatkan setiap jiwa yang ikut berjalan bersama.

Pak J  

ditulis untuk ulang tahun yayasan Juli, 18, 2025

Tidak ada komentar:

Posting Komentar