Minggu, 24 November 2024

GURU ADALAH CAHAYA : JANGAN BIARKAN MEREKA MEREDUP HANYA KARENA KITA LUPA CARA MENGHARGAI NYA

sebenarnya  Cokelat untuk Guru itu : Simbol atau Penghargaan Sejati?

Pada Hari Guru, sering kita melihat anak-anak memberikan cokelat, bunga, atau kartu ucapan kepada guru mereka. Pemandangan itu indah, penuh senyum dan kehangatan. Tapi, pernahkah kita bertanya, apakah cokelat itu cukup untuk mengganti jasa seorang guru?

Mari kita mundur sejenak ke masa penjajahan. Guru-guru pribumi di masa itu tidak punya cokelat untuk dinikmati. Mereka tidak dihadiahi bunga atau kartu ucapan. Mereka bahkan sering kali tidak menerima gaji yang layak. Namun, mereka tetap mndidik dengan hati yang penuh harap, membimbing anak-anak pribumi agar melek aksara di tengah gelapnya penindasan penjajah.


KOROPAK.CO.ID
Guru-guru masa itu adalah pahlawan yang diam-diam melawan. Dengan pena dan papan , mereka menanamkan keberanian dan kecerdasan. karena mereka paham, bahwa pendidikan adalah jalan menuju kemerdekaan. Tapi, apa yang mereka dapatkan? Banyak dari mereka hanya dikenang sebagai bayangan samar dalam sejarah  dimasa silam.

Kini, zaman sudah berubah. Guru tidak lagi harus berjuang di bawah ancaman penjajah. Tapi, apakah penghargaan kita terhadap guru sudah lebih ramah?

Kita memberi mereka cokelat di Hari Guru, tapi apakah kita benar-benar menghargai apa yang mereka perbuat setiap hari di ruang ruang kelas guru?


Pikirkanlah ini: seorang guru bukan hanya sekedar mengajar. Ia membentuk karakter,dan membenahi hati. mereka membimbing setiap langkah siswanya menyusuri kehidupan yang semakin bertebing, dan mereka memupuk mimpi agar semua cita cita siwanya  tercapai.

Tapi di balik senyum mereka di depan kelas, ada beban yang sering kali kita abaikan. Gaji mereka kerap tak sebanding dengan tanggung jawab yang mereka emban. Apresiasi sosial terhadap profesi guru juga semakin tidak rasional. 

Cokelat atau bunga di Hari Guru mungkin menyenangkan hati. Tapi, penghargaan sejati tidak berhenti sampai di sini. Penghargaan itu adalah memastikan mereka dihormati setiap hari. Melayak kan perlakuan murid terhadap penyampai ilmu.(guru).

Mendukung kesejahteraan mereka, memberikan fasilitas yang memadai, dan menanamkan budaya hormat kepada guru di sekolah dan rumah. 

Jangan maknai ini, sebagai tuntutan seorang guru, tapi seharusnya ini, adalah aktualitas tumbuhnya empati dan penghargaan masyarakat terhadap pengabdian mereka.

Kita tidak bisa mengulang jasa para guru masa lalu. Tapi kita bisa belajar dari mereka: bahwa penghargaan sejati adalah tindakan, bukan sekadar coklat dan bunga,sebagai simbol yang di lakukan setiap hari guru.


Jadi, pada Hari Guru ini, mari renungkan: Apa hadiah terbaik untuk guru?
Mungkin bukan cokelat atau bunga, tapi sikap hormat yang tulus, upaya untuk mendukung tugas mereka, dan komitmen bersama untuk menjadikan profesi guru sebagai pilar bangsa yang tak tergantikan.



Guru adalah cahaya. Jangan biarkan mereka meredup hanya karena kita lupa, bagaimana cara menghargai mereka.

SELAMAT HARI GURU 

Pak  J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar