"Kok anak
sekolah yang bayar malah dihukum oleh gurunya? Itu kan salah gurunya!"
tegas Pakde Giyono.
"Ya,betul
itu pakde giy, seharusnya anak-anak itu diajari sesuai minat dan karakternya, seperti
konsep Kurikulum Merdeka," sahut Pakde Mardi.
Mendengar itu, Pakde Mardi pun bercerita dengan nada bangga, "Dulu waktu sekolah, saya sering telinga saya ditarik sama guru. Pulang sekolah, saya ndak terima akhirnya mengajak guru itu
berkelahi."
Sebagai pemuda yang
menjunjung tinggi moral dan agama, Kang Jamin merasa gerah mendengar cerita Pakde Mardi.
Dalam hati, ia berpikir, "Kalau orang tuanya
saja dulu berkelakuan seperti preman waktu sekolah, wajar saja kalau anaknya
sekarang jadi kurang ajar saat di luar rumah." Akhirnya, ia pun angkat
bicara, "Karena dulu pakde berperilaku seperti preman saat sekolah, tidak
heran kalau anaknya sekarang juga kurang sopan."
Tanggung Jawab Orang Tua dalam Mendidik
Akhlak Anak
Di desa, ada banyak yang berkata, "Wong tua
iku cagak anak." Artinya, orang tua itu tiang kehidupan anak-anak. Kalau
tiangnya saja miring, apalagi bangunannya?
Kata-kata seperti “Anak sekolah mbayar kok
dihukum” sering diucapkan oleh orang tua yang merasa anaknya harus diperlakukan
bak raja, hanya karena mereka membayar sekolah. Padahal, pendidikan bukan
sekadar jasa.
Guru bukan tukang servis yang hanya memperbaiki keterampilan anak-anak, tapi guru itu, menuntun hati dan pikiran mereka. Maka dari itu, orang tua perlu memahami bahwa adab dan akhlak yang baik adalah fondasi pertama bagi anak sebelum mereka mencari ilmu yang lebih tinggi. Jika anak anak mu sulit dididik di sekolahnya oleh guru , sesungguhnya mereka adalah potret dirimu. Mengapa kau menyalahkan guru?
Mendidik Anak Tidak Hanya Mengikuti Minat
parapuan |
Kita boleh memberikan kebebasan, tetapi ingat,
kebebasan tanpa bimbingan adalah bencana. Tanpa bimbingan akhlak, anak-anak
bisa tumbuh menjadi pribadi yang hanya menuntut hak tanpa paham kewajiban.
Mereka bisa menjadi generasi yang hanya tahu memprotes guru dan orang tua tanpa
menyadari tanggung jawab mereka.
Mencermati Dampak Perlakuan Orang Tua di
Masa Lalu
kompasiana.com |
Sebagai orang tua, ada baiknya kita introspeksi.
Jangan-jangan, anak-anak yang sering memprotes, kurang ajar, atau bahkan
melaporkan guru ke polisi, tanpa sadar meniru kita. Mereka melihat dan
mendengar bagaimana kita memperlakukan guru atau tokoh pendidik. Apa yang
terjadi pada anak-anak hari ini mungkin mencerminkan siapa kita sebagai orang
tua.
Orang Tua dan Guru Adalah Tim, Bukan
Lawan
Jika terjadi sesuatu yang dianggap kurang sesuai
di sekolah, orang tua perlu bijak menyelesaikannya. Daripada melaporkan guru
atau menyalahkan mereka di depan anak, lebih baik berdiskusi baik-baik dengan
guru. Kita, orang tua, harus menjadi contoh bahwa semua masalah bisa
diselesaikan dengan musyawarah dan akhlak yang baik.
Saatnya Kita Menjadi Teladan Bagi
Anak-Anak
Sebagai orang tua, engkau membayar untuk masa depan anak-anakmu. Lantas, mengapa kau menggugat dan memperkarakan para guru yang justru membantu mewujudkan harapanmu, yang menjadi pengganti dirimu di ruang-ruang kelas mereka? Guru bukan sekadar pengajar; mereka mengisi peranmu, membimbing, dan menyemai akhlak di setiap sudut pendidikan yang dilalui anak-anakmu.
Jika seorang guru harus menegur atau memberi sanksi, itu bukan karena benci, melainkan karena mereka peduli, sama seperti dirimu. Mereka hanya berusaha menanamkan nilai-nilai yang kelak akan menjadi bekal bagi anakmu. Tidakkah seharusnya kau berdiri bersama mereka, mendukung ikhtiar mereka dalam mendidik generasi yang lebih baik?
Mari kita didik anak-anak dengan adab dan akhlak
terlebih dahulu. Minat dan karakter penting, tetapi semuanya harus dimulai dari
dasar akhlak yang baik. Jangan sampai anak-anak kita mengira bahwa hanya dengan
membayar sekolah, mereka bebas berbuat semaunya tanpa menghormati guru dan
teman-temannya.
Pak J aktifis Pendidikan dan Sosial
Sangat menginspirasi, semoga semakin banyak yg membaca dan menyadari pentingnya peran orang tua dan guru serta masyarakat, tidak perlu menyalahkan satu dua pihak, perlunya skrg mari koreksi diri dan memperbaiki diri
BalasHapusMantab respon dan komen nya Terima kasih
BalasHapus