SAHABAT.............., pernahkah kita merasa sulit menerima nasihat? Atau merasa risih ketika ada seseorang yang mencoba mengingatkan kesalahan kita? Padahal, di balik nasihat itu ada niat baik yang ingin membawa kita pada kebaikan.
Kenyataannya, menerima kritik atau nasihat itu memang tidak selalu mudah.
Ego kita sering kali muncul, seolah berkata, "Aku sudah benar, untuk apa diingatkan?" Tapi, bukankah hidup ini adalah perjalanan menuju perbaikan? Jika kita menutup hati, bagaimana bisa kita melangkah ke arah yang lebih baik?
Mari kita renungkan sejenak. Ketika seorang teman berkata, "Jangan lupa shalat, ya," mungkin ada yang merasa terganggu. Ketika seorang guru mengingatkan, "Jangan terlalu banyak bermain, fokus belajar," mungkin kita merasa disalahkan. Bahkan saat orang tua dengan penuh cinta menegur, "Nak, jangan lupa baca Al-Qur'an," mungkin hati kita justru menggerutu.
Namun, pernahkah kita berpikir bahwa semua itu adalah tanda cinta? Bahwa ada orang yang peduli pada kita, yang tidak ingin kita terjerumus dalam kesalahan yang sama?
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-‘Asr:
"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh serta saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran."
Nasihat itu adalah bagian dari cinta. Nasihat adalah cara Allah mengingatkan kita melalui perantara orang lain. Bukankah itu karunia besar?
SAHABAT............, mari kita belajar merendahkan hati. Jangan malu untuk mengakui kekurangan, jangan ragu untuk menerima masukan. Karena merendahkan hati bukan berarti kita lemah, melainkan tanda bahwa kita kuat untuk Tumbuh, Tangguh dan Terus BerkembangHidup ini terlalu singkat untuk dipenuhi rasa gengsi. Jika ada yang menasihati kita dengan baik, terimalah dengan lapang dada. Jika ada yang mengingatkan kesalahan kita, berterimakasihlah. Sebab, di balik itu semua, mereka menginginkan yang terbaik untuk kita.
Jangan sampai kita menyesal di kemudian hari, ketika waktu sudah berlalu dan kesempatan untuk memperbaiki diri sudah tidak ada lagi. Mulailah dari sekarang, mulailah dari hal kecil: belajar mendengar, belajar menerima, dan belajar untuk terus menjadi lebih baik.
Karena kebaikan tidak pernah memerlukan alasan. Dan merendahkan hati adalah langkah pertama menuju kehidupan yang lebih bermakna.
PAK J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar