Tidak ada angin tidak ada badai tetapi tiba tiba terdengar
kilat dan halilintar
bahkan bisa disebut petir pemerintah yang membubarkan HTI.
bahkan bisa disebut petir pemerintah yang membubarkan HTI.
Ada yang hanya sekedar
bertanya dan ada yang memprotes keras mengapa dan apa kesalahan HTI hingga ada
keputusan Bubar
Pohon yang menjulang tinggi akan smakin rentan menemui badai
di banding rumput yang asik di tengah belantara. Karena telah berlalu masa-masa
yang lalu yang keadaannya hampir sama dgn hari ini dan terjadi begitu saja.
Pada tataran Meng
"ingat" kan pemerintah RI supaya negara ini di kelola dengan cara
yang santun,baik dan terbuka, Apa yang di lakukan HTI tidak jauh dari apa yang di
lakukan teman teman buruh di Meiday setiap tahunnya, bedanya kalau teman teman buruh
urusan ekonomi kalau HTI tentang pengelolaan negara.
Di Meiday tidak ada tablig,
di HTI diadakan, tapi pada hakekat pelaksanaan kegiatan tersebut sesunguhnya beririsan.
Artinya tidak ada tindakan makar kepada negara yang
menyebabkan negara menjadi chaos, atau tidak ada pelatihan militer besar-
besaran yang menyebabkan penyelenggara negara terancam dengan tindakan itu.
tidak,........tidak sama sekali
Kalau Tidak Kenapa HTI di bubarkan?
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan
(Menkopolhukam) Wiranto mengatakan, kegiatan HTI diindikasi kuat bertentangan
dengan nilai Pancasila dan UUD 1945, sebagaimana tertuang dalam Undang-undang
(UU) Ormans. Dia melanjutkan, keberadan HTI menimbulkan benturan di masyarakat
dan membahayakan keutuhan bangsa Indonesia.
“Mencermati pertimbangan itu, maka pemerintah mengambil
langkah tegas untuk membubarkan HTI," ujarnya saat jumpa pers di Kemenko
Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (8/5).
Dari alasan pembubaran HTI yang di gunakan pemerintah bisa
di analisa bahwa: Sesungguhnya pemerintah penguasa saat ini tengah di landa
penyakit Phobi berlebih terhadap Islam, dari penyakit phobi yang ada tersebut , melahirkan karacter kebijakan yang
bersifat 'PANIK' hal ini disebabkan oleh kemungkinan jago jago dari partai penguasa saat ini,kalah dimana
mana dalam pertarungan pilkada.
dengan kalahnya jago jago mereka pada ajang pertarungan
pilkada banyak hal yang ndak bisa mereka atur secara langsung atau kebijakan-kebijakan yang ingin mereka
terapkan. Baik untuk kepentingan kekuasaan atau sponsor mereka.
Sebagai orang kalah tapi sementara mereka masih punya
kekuasaan maka mulailah mereka ini mengatur strategi dan berupaya untuk
menumbangkan satu persatu organisasi massa yang di anggap "pemicu"
kekalahan mereka.atau "penghambat"Rencana mereka kedepanya.
Tapi Kenapa HTI bukan
yang lain,? HTI,FPI,Persis, MUH, NU, MTA, al Irsyad, salafi atau yang lain yang di dahulukan atau yang di akhirkan
adalah soal waktu saja, tapi pelan dan pasti siapapun yang akan menjadi
penghalau dan penghambat keinginan dan kebijakan mereka akan menjadi bidikan mereka berikutnya.
Sesungguhnya ini ada skenario besar yang ingin di wujudkan.
lagi lagi tentang penguasaan wilayah dan ekonomi serta hasil bumi Indonesia
yang luar biasa banyaknya ini.
hasil bumi dan kekayaan yang begitu besar ini tidak akan
mungkin mereka kuasai dengan cara yang murah dan mudah selagi muslim masih
bersatu, dan erat kerjasamanya antar kelompok dan organisasi.
Mereka sangat
paham dengan hal itu, maka cara yang paling efective yang mungkin mereka
lakukan dengan cara membenturkan antar kelompok Islam.
Setelah mereka lemah dan
tidak berdaya maka mudah bagi mereka untuk menguasai kita.
hal ini bukan tidak beralasan karena baru di nyatakan terindikasi sudah
di bubarkan sementara sparatis yang berada di papua yang sudah lengkap dengan
perangkat kenegaraan mereka nyaris tidak terdengar beritanya.
oleh karenanya bagi bangsa Indonesia kita harus segera sadar
bahwa selama ini kita telah di racuni cara berpikir kita, dengan di
benturkan sunah dan bid,ah ,manhaj atau
tidak manhaj dll. Tujuan mereka sangat jelas dengan kita terpengaruh oleh irama
kendangan mereka (sunah><bid’ah , Kafir><Muslim, Manhaj><Tdak
Manhaj) sesungguhnya kita akan terus
menari dan ketika kita capek serta mabuk, mereka mencuri harta kita yang bernama Indonesia.
Ayo Siuman dari Racun yang mereka taburkan dan sadar dari
Pancingan konyol mereka. Selamatkan Harta kita yang bernama NKRI.
Sikapi dengan cara yang bijak pembubaran HTI dgn cara : mungkin mengganti nama HTI dengan "Bukan HTI" tanpa harus terpancing emosi kita.
Sikapi dengan cara yang bijak pembubaran HTI dgn cara : mungkin mengganti nama HTI dengan "Bukan HTI" tanpa harus terpancing emosi kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar