Dunia pendidikan tercederai lagi ........
Guru menjadi korban lagi ............
Guru dianiaya lagi, adalah bpk Ahmad
Budi Cahyono seorang guru baru di salah satu SMA Negeri di daerah Torjun Kabupaten Sampang,Jawa Timur pada tanggal 1 February 2018 di ruang kelas beliau mengajar, telah menjadi korban penganiayaan oleh murid yang didiknya sendiri. ia harus meregang nyawa di usianya yang masih sangat muda , di tangan bengis murid yang tak berbudi.
Ia harus rela pergi tuk selama lamanya meninggalkan istri yang tengah hamil 5 bulan dan keluarga, akibat perlakuan murid sombong yang merasa hebat dan paling kuat.
Barangkali kejadian seperti ini telah berulangkali terjadi di dunia pendidikan kita?
SIAPA YANG SALAH?
Lembaga, guru, murid atau orang tua?
kalaupun ortu yang dianggap bersalah karena "memberi peluang" anak anak mereka berbuat yang ndak benar? pertanyaannya bukankah orang tua hari ini, adalah murid pada waktu itu?
Bukankah semua pernah jadi siswa? kalau begitu
Apakah Zaman yang disebut Now ini yang menjadi sumber perkara kenakalan remaja sekarang?
kelihatanya lebih aman jika yang jadi tersangka adalah zaman now.
Atau Benarkah telah berkeliaran anak-anak muda "gila" yang sedang belajar di sekolah-sekolah kita?
Wahai bapak ibu guru waspadalah dan berhati-hatilah, karena yang sedang belajar dengan dirimu bukanlah hanya sekedar murid lugu yang berusaha mencari ilmu yang di kemudian hari memuliakan ilmumu.
Atau siswa muda yang berusaha untuk menjadi dewasa., Ternyata bukan.......? bukan bapak Ibu....tidak semua murid seperti itu.ternyata tidak sekedar itu
Tetapi nanti akan banyak engkau jumpai di antara mereka, murid-murid gila yang dari hasil didikan keluarganya sendiri, sudah tidak berdaya.
murid-murid gila karena mereka sudah terpengaruh oleh narkoba. hadirnya di sekolah hanya sekedar melampiaskan gaya, di dalam kelas tak bisa diarahkan sebagai mana layaknya.
Akan engkau dapati murid murid yang tidak waras karena akibat pergaulan bebas apalagi bagi mereka yang sudah bersahabat dengan ,rokok, judi, dan Miras.
Akan engkau temui di sekolah sikapnya ingin liar, karena mereka merasa, bahwa dirinya telah membayar.
Maunya semua kebutuhannya dilayani oleh guru,tapi giliran di arahkan seringkali mereka tidak mau.
Banyak orang tua yang sudah angkat tangan melihat karakter anaknya yang semakin tidak karuan
akan engkau miliki murid yang punya hobi di malam hari ngluyur, di siang hari dalam kelas tidur
Kebanyakan mereka tidak lagi bisa diatur, dengan orang tua.pun sudah jarang saling bertegur
Waspadalah,wahai bapak ibu guru,engkau adalah aset bangsa, maka jagalah dirimu agar tidak mati sia sia. sebab engkau harus paham, murid sekarang menganggap guru sebagai kawan, prilaku dan bahasa tuturnya tidak sopan, Namun Kalau diberi nasehat mereka sering kali melawan.
Menggunakan bahasa kotor seperti melahab jamuan makan tidak peduli apakah itu merugikan dan menjerusmuskan.
sungguh miris melihat prilaku dan sikap sebagian generasi kini yang bergaya berjuis, tidak mengenal sopan santun dan sering berprilaku bengis dan sadis.
tidak tau ia sedang berbicara kepada siapa? semua dianggap sama tidak peduli kepada guru atau orang dewasa yang keberadaanya perlu di buat mulia.
Ke sekolah seringkali terlambat kalau diberikan hukuman mereka sambat, terus kemudian mereka bilang kepada orang tuanya bahwa gurunyalah yang jahat.
Datang ke sekolah hanya berbekal setor wajah, kerjanya hanya tidur dan bertingkah, Kalau diberi nasehat marah-marah.
Wahai bapak ibu guru..... kehadiranmu adalah menyelamatkan moral bangsamu, ahklaq masyarakatmu, teruslah mendidik mereka, tekankan pada akhlaq agar bangsa ini terselamatkan oleh tangan tangan yang berlumuran darah kekejian. namun engkau harus meningkatkan kehati hatian dan waspada
Engkau pendidik di zaman Now bukan berarti ikut arus kekeliruan di zaman now.
Zaman Now tidak bisa di gunakan sebagai alat pembenar atas tingkah bocah yang tidak genah, zaman Now mestinya sebagai motivasi untuk mandiri dan berkreasi, menjadikan mereka insan yang beriman yang kemananpun mereka berada menjadikan siapapun aman,.
Berhati hatilah bapak ibu guru,bahwa di sekeliling ruang kelasmu masih banyak anak remaja yang gagal mencari jati diri,mereka sekolah hanya sekedar pelarian dan pamer keangkuhan diri.
Kembalikan mereka pada ahklaq mulia, kenalkan pada siapa mereka harus menyembah dan taat , kepada siapa mereka harus berbakti dan kepada siapa mereka harus mengabdi .
Didiklah mereka kepada Alloh SWT dan Rasulnya mereka menyembah dan taat, kepada orangtua dan guru mereka berbakti , dan kepada masyarakat sesama mereka mengabdikan ilmunya sebagai perwujudannya mengabdi kepada illahi.
Tunjukan kepada mereka,bahwa kehadiran mereka di dunia ini adalah menjadi peringan bagi yang lain bukan menjadi pemberat kehidupan orang lain.
Ajarkan kepada mereka ahklaq yang memuliakan tuhanya rasulnya,gurunya orangtuanya keluarga dan dirinya.
dari semua itu bapak ibu guru anda lah contoh tauladan mereka.
wallohu a"lam bishowab
Guru menjadi korban lagi ............
Guru dianiaya lagi, adalah bpk Ahmad
Budi Cahyono seorang guru baru di salah satu SMA Negeri di daerah Torjun Kabupaten Sampang,Jawa Timur pada tanggal 1 February 2018 di ruang kelas beliau mengajar, telah menjadi korban penganiayaan oleh murid yang didiknya sendiri. ia harus meregang nyawa di usianya yang masih sangat muda , di tangan bengis murid yang tak berbudi.
Ia harus rela pergi tuk selama lamanya meninggalkan istri yang tengah hamil 5 bulan dan keluarga, akibat perlakuan murid sombong yang merasa hebat dan paling kuat.
Barangkali kejadian seperti ini telah berulangkali terjadi di dunia pendidikan kita?
SIAPA YANG SALAH?
Lembaga, guru, murid atau orang tua?
kalaupun ortu yang dianggap bersalah karena "memberi peluang" anak anak mereka berbuat yang ndak benar? pertanyaannya bukankah orang tua hari ini, adalah murid pada waktu itu?
Bukankah semua pernah jadi siswa? kalau begitu
Apakah Zaman yang disebut Now ini yang menjadi sumber perkara kenakalan remaja sekarang?
kelihatanya lebih aman jika yang jadi tersangka adalah zaman now.
Atau Benarkah telah berkeliaran anak-anak muda "gila" yang sedang belajar di sekolah-sekolah kita?
Wahai bapak ibu guru waspadalah dan berhati-hatilah, karena yang sedang belajar dengan dirimu bukanlah hanya sekedar murid lugu yang berusaha mencari ilmu yang di kemudian hari memuliakan ilmumu.
Atau siswa muda yang berusaha untuk menjadi dewasa., Ternyata bukan.......? bukan bapak Ibu....tidak semua murid seperti itu.ternyata tidak sekedar itu
Tetapi nanti akan banyak engkau jumpai di antara mereka, murid-murid gila yang dari hasil didikan keluarganya sendiri, sudah tidak berdaya.
murid-murid gila karena mereka sudah terpengaruh oleh narkoba. hadirnya di sekolah hanya sekedar melampiaskan gaya, di dalam kelas tak bisa diarahkan sebagai mana layaknya.
Akan engkau dapati murid murid yang tidak waras karena akibat pergaulan bebas apalagi bagi mereka yang sudah bersahabat dengan ,rokok, judi, dan Miras.
Akan engkau temui di sekolah sikapnya ingin liar, karena mereka merasa, bahwa dirinya telah membayar.
Maunya semua kebutuhannya dilayani oleh guru,tapi giliran di arahkan seringkali mereka tidak mau.
Banyak orang tua yang sudah angkat tangan melihat karakter anaknya yang semakin tidak karuan
akan engkau miliki murid yang punya hobi di malam hari ngluyur, di siang hari dalam kelas tidur
Kebanyakan mereka tidak lagi bisa diatur, dengan orang tua.pun sudah jarang saling bertegur
Waspadalah,wahai bapak ibu guru,engkau adalah aset bangsa, maka jagalah dirimu agar tidak mati sia sia. sebab engkau harus paham, murid sekarang menganggap guru sebagai kawan, prilaku dan bahasa tuturnya tidak sopan, Namun Kalau diberi nasehat mereka sering kali melawan.
Menggunakan bahasa kotor seperti melahab jamuan makan tidak peduli apakah itu merugikan dan menjerusmuskan.
sungguh miris melihat prilaku dan sikap sebagian generasi kini yang bergaya berjuis, tidak mengenal sopan santun dan sering berprilaku bengis dan sadis.
tidak tau ia sedang berbicara kepada siapa? semua dianggap sama tidak peduli kepada guru atau orang dewasa yang keberadaanya perlu di buat mulia.
Ke sekolah seringkali terlambat kalau diberikan hukuman mereka sambat, terus kemudian mereka bilang kepada orang tuanya bahwa gurunyalah yang jahat.
Datang ke sekolah hanya berbekal setor wajah, kerjanya hanya tidur dan bertingkah, Kalau diberi nasehat marah-marah.
Wahai bapak ibu guru..... kehadiranmu adalah menyelamatkan moral bangsamu, ahklaq masyarakatmu, teruslah mendidik mereka, tekankan pada akhlaq agar bangsa ini terselamatkan oleh tangan tangan yang berlumuran darah kekejian. namun engkau harus meningkatkan kehati hatian dan waspada
Engkau pendidik di zaman Now bukan berarti ikut arus kekeliruan di zaman now.
Zaman Now tidak bisa di gunakan sebagai alat pembenar atas tingkah bocah yang tidak genah, zaman Now mestinya sebagai motivasi untuk mandiri dan berkreasi, menjadikan mereka insan yang beriman yang kemananpun mereka berada menjadikan siapapun aman,.
Berhati hatilah bapak ibu guru,bahwa di sekeliling ruang kelasmu masih banyak anak remaja yang gagal mencari jati diri,mereka sekolah hanya sekedar pelarian dan pamer keangkuhan diri.
Kembalikan mereka pada ahklaq mulia, kenalkan pada siapa mereka harus menyembah dan taat , kepada siapa mereka harus berbakti dan kepada siapa mereka harus mengabdi .
Didiklah mereka kepada Alloh SWT dan Rasulnya mereka menyembah dan taat, kepada orangtua dan guru mereka berbakti , dan kepada masyarakat sesama mereka mengabdikan ilmunya sebagai perwujudannya mengabdi kepada illahi.
Tunjukan kepada mereka,bahwa kehadiran mereka di dunia ini adalah menjadi peringan bagi yang lain bukan menjadi pemberat kehidupan orang lain.
Ajarkan kepada mereka ahklaq yang memuliakan tuhanya rasulnya,gurunya orangtuanya keluarga dan dirinya.
dari semua itu bapak ibu guru anda lah contoh tauladan mereka.
wallohu a"lam bishowab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar