Kalau duit segitu cair, tiap warga bisa dapet kompensasi cukup buat beli bakso tiap hari sampai pensiun. Bahkan pedagang cilok pun mungkin bisa upgrade gerobak jadi Alphard.
Lebih berani lagi, Subhan minta hakim menyatakan status Gibran sebagai Wapres tidak sah. Ini bukan sekadar gugatan, tapi plot twist terbesar sejak sinetron “Tersanjung”.
Tak cukup sampai di situ, Subhan juga minta denda harian Rp100 juta kalau putusan nggak dilaksanakan. Bayangin, telat sehari aja udah cukup buat beli vila di Puncak.
Kita semua tahu, Subhan mungkin sendirian di ruang sidang, tapi dukungan rakyat ada di belakangnya. Gugatan ini ibarat lampu senter kecil di tengah PLN byar-pet: bikin kita melek, bahwa rakyat kecil pun masih bisa menggugat raksasa.
Jadi, pesan untuk para hakim: jangan pura-pura ngantuk saat sidang. Ingat, keadilan itu bukan untuk dipajang di ruang tamu, tapi untuk ditegakkan. Kalau tidak, ya siap-siap sejarah menulis kalian sebagai “pemain pengganti yang gagal bikin gol”.
Pak J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar