Kamis, 21 November 2024

KOLABORASI, DAN SINERGI, WUJUDKAN SEKOLAH INOVASI DAN MANDIRI

 

MengantiDalam rangka memperluas dampak positif inovasi pendidikan, SMAN1 Menganti melaksanakan program Pengimbasan Sekolah Penggerak (PSP) yang diikuti oleh tiga sekolah imbas, yaitu SMA Darul Ulum, SMA YPM 4, dan SMA Raden Fatah Driyorejo. 

Kegiatan ini juga melibatkan kepala sekolah dan guru dari masing-masing sekolah peserta, dengan tujuan berbagi ilmu dan pengalaman terkait implementasi Kurikulum Merdeka.




radar jatim
Dalam sambutannya, Kepala SMAN 1 Menganti, Ainur Rofiq, S.Pd., M.Pd., menekankan bahwa pengimbasan adalah wujud nyata kolaborasi pendidikan yang dirancang untuk meningkatkan mutu pendidikan secara menyeluruh. 






"Pengimbasan ini bertujuan menciptakan kolaborasi erat antar sekolah, meningkatkan kualitas guru, dan menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi siswa," ujar beliau.

Kegiatan yang dilaksanakan setiap awal bulan ini menitikberatkan pada sejumlah materi penting dalam Kurikulum, di antaranya:

Ruangide
Perencanaan Berbasis Data (PBD): Menggunakan data sebagai landasan perencanaan strategis sekolah. 

Penyusunan Modul Ajar: Memberikan panduan penyusunan modul ajar yang relevan dan adaptif. 

Pembelajaran Berdiferensiasi:Mendorong  pengajaran yang menghargai keunikan setiap siswa.



Optimalisasi Aset Sekolah Meningkatkan pemanfaatan sumber daya secara efektif.

Supervisi Akademik melalui Coaching: Pendekatan pembinaan guru yang berbasis coaching untuk meningkatkan profesionalisme pendidik.

Kegiatan ini diharapkan mampu menghasilkan dampak nyata, seperti:

Ruang Ide/ lulus indah
Peningkatan Kompetensi Guru: Melalui pelatihan dan diskusi kolaboratif.

Hasil Belajar Siswa yang Lebih Baik: Dengan pendekatan holistik yang memperhatikan kebutuhan fisik, emosi, dan akademik siswa. 

Budaya Reflektif di Sekolah: Mendorong kebiasaan evaluasi dan perbaikan terus-menerus.

Kolaborasi Lintas Sekolah: Sebagai pondasi membangun sistem pendidikan yang inklusif dan berdaya saing.


Lulus Indah Lestari, M.Kn., salah satu pendamping dan kepala SMA Darul Ulum, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini.

"Kegiatan ini sangat menunjang perkembangan sekolah-sekolah seperti SMA Darul Ulum. "Kami merasa terbantu untuk lebih memahami bagaimana Kurikulum diimplementasikan dengan optimal. Harapan saya, program ini terus dievaluasi agar pelaksanaannya tetap berada pada jalur yang benar dan memberikan dampak positif berkelanjutan,” intinya sinergi membangun sekolah  inovasi " ungkapnya.

ruangide
Untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas program ini, Ainur Rofiq memberikan beberapa rekomendasi strategis:

Monitoring dan Evaluasi Berkala
Mengevaluasi perkembangan program guna memastikan tujuan tercapai. Upskilling Guru di Sekolah Imbas memberikan pelatihan intensif agar guru lebih kompeten menghadapi tantangan pendidikan. 





Dukungan Finansial dan Sumber Daya Menguatkan infrastruktur dan fasilitas pendidikan. Pelatihan Kepemimpinan Terstruktur: Meningkatkan kapasitas Manajemen kepala sekolah agar mampu menghadirkan inovasi yang berkelanjutan.

ruang ide
Kegiatan pengimbasan ini telah menjadi momentum penting dalam membangun budaya kolaborasi dan inovasi pendidikan di wilayah Gresik. 
Dengan semangat bersama, diharapkan seluruh sekolah yang terlibat dapat menciptakan transformasi nyata yang berdampak positif pada generasi penerus bangsa.

"Kami percaya bahwa pendidikan yang maju bukan hanya tanggung jawab satu sekolah saja, tetapi kolaborasi dan sinergi semua pihak. Dengan program ini, kami ingin mewujudkan  pendidikan  dan sekolah-sekolah di Gresik semakin inovasi, mandiri dan berkualitas," tutup Ainur Rofiq.


Pak J  

Sabtu, 16 November 2024

PAJAK PPN NAIK? PEMIMPIN ATAU PREDATOR?

suara islam
Rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% pada Januari 2025 menimbulkan kegelisahan masyarakat luas. 

Kenaikan ini mungkin terlihat kecil—hanya 1%—namun dampaknya akan dirasakan di setiap sudut kehidupan rakyat. 

PPN bukan hanya pajak atas kemewahan, melainkan pajak atas kebutuhan pokok hingga jasa yang kita gunakan setiap hari. Pertanyaannya: apakah kenaikan ini menunjukkan kepemimpinan yang berpihak pada rakyat atau sekadar pengelolaan anggaran yang malas dan membebani masyarakat?


Kekayaan Negeri, Kemiskinan Rakyat

kabarbisnis.com
Indonesia bukan negara miskin. Kita dianugerahi kekayaan alam melimpah: tambang emas, batu bara, gas alam, hutan tropis, hingga potensi agraria dan kelautan. 

Dengan segala keunggulan ini, seharusnya pemimpin mampu memastikan kesejahteraan masyarakat tanpa harus menguras kantong rakyat kecil. 

hops.id :  sebagian tambang emas indonesia

Namun, kenaikan PPN ini mengindikasikan sebaliknya—bahwa pemerintah lebih memilih jalan pintas dengan meningkatkan pendapatan negara dari konsumsi masyarakat, ketimbang mereformasi tata kelola sumber daya alam yang sering kali bocor atau dikuasai oligarki.

Pemimpin yang ingin mendapatkan anggaran dengan cara instan melalui pajak tanpa mau berproses dan menggali potensi kekayaan sumber daya alam yang luar biasa adalah sebuah tindakan yang tidak hanya malas, tetapi juga merugikan negara dalam jangka panjang. Mereka menutup peluang optimalisasi aset nasional dan justru membebani rakyat yang seharusnya dilindungi.

Penderitaan yang Sudah Berat
SINDOscop

Kenaikan PPN akan berdampak pada meningkatnya harga barang dan jasa, mulai dari kebutuhan pokok hingga layanan pendidikan dan kesehatan. 

Bagi kelas menengah bawah—yang jumlahnya mayoritas—setiap rupiah sangat berarti. Dalam kondisi ekonomi yang belum pulih total pasca-pandemi dan daya beli masyarakat yang masih rendah, kebijakan ini seperti menambah beban berat di pundak rakyat yang sudah terseok-seok.

  • PPN Kebutuhan Pokok: Walaupun disebutkan bahwa barang kebutuhan pokok tidak dikenakan PPN, banyak kebutuhan lain seperti makanan olahan, layanan transportasi, dan obat-obatan tetap terkena pajak. Artinya, kenaikan PPN tetap akan memengaruhi harga secara tidak langsung.

  • UMKM Terdampak: Sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat kecil juga akan merasakan efeknya. Peningkatan harga produksi dan jasa mereka membuat daya saing semakin menurun.

  • Pemerataan yang Terbalik: PPN adalah pajak regresif—artinya semua orang membayar pajak dengan persentase yang sama, tanpa memandang penghasilan. Akibatnya, beban kenaikan pajak ini lebih berat dirasakan oleh rakyat kecil dibandingkan kelas atas.

Drakula atau Pemimpin Visioner?

finansialku
Pertanyaan mendasar adalah: apakah pemerintah hanya mampu menaikkan pajak tanpa menawarkan solusi nyata untuk meningkatkan kualitas hidup rakyat? 

Pemimpin sejati adalah mereka yang mampu melihat jauh ke depan, mengelola kekayaan negara dengan cermat, dan melindungi kepentingan masyarakat kecil. 

Namun, kebijakan seperti kenaikan PPN mencerminkan kemalasan penguasa negri dalam mengelola negara.

Jika pemerintah serius ingin meningkatkan pendapatan negara tanpa menyakiti rakyat kecil, ada beberapa langkah strategis yang bisa ditempuh:

eco wisata

Reformasi Tata Kelola SDA:
Optimalkan pendapatan dari sektor sumber daya alam yang kerap bocor ke tangan pihak tertentu. Transparansi dan penegakan hukum terhadap pengelolaan tambang dan energi harus diperketat.

Pajak Progresif: Alihkan beban pajak kepada mereka yang lebih mampu secara finansial. Pajak untuk barang mewah dan aset besar seperti properti premium dan kendaraan mewah perlu ditingkatkan secara signifikan.

Efisiensi Belanja Negara: Potong anggaran yang tidak produktif seperti biaya operasional pejabat, proyek mercusuar tanpa manfaat nyata, dan korupsi. Dana ini bisa dialihkan untuk subsidi rakyat kecil.

Dukungan UMKM: Berikan insentif pajak dan kemudahan regulasi untuk sektor UMKM, sehingga mereka dapat berkembang tanpa tercekik oleh pajak.


Menakar Keberpihakan Pemimpin

predator air dan darat
Rakyat memilih pemimpin dengan harapan mereka menjadi pelindung, bukan predator. 

Ketika pemerintah lebih fokus menambah pendapatan negara dari kantong rakyat, ketimbang membenahi kebocoran dan ketidakadilan dalam sistem, legitimasi moral mereka patut dipertanyakan.

Kenaikan PPN ini bukan sekadar angka; ini adalah cerminan cara pandang pemerintah terhadap rakyatnya. Apakah mereka dianggap sebagai mitra yang harus diperjuangkan kesejahteraannya, atau sekadar sumber pendapatan yang bisa diperah kapan saja?

bran castle
Di titik ini, kita sebagai masyarakat perlu bersikap kritis. 

Pemimpin yang hanya mampu memungut pajak tanpa memperbaiki potensi kekayaan alam yang sejatinya adalah warisan negara untuk rakyat, bukan hanya gagal menjalankan amanah, tetapi juga melemahkan daya saing bangsa.

Kebijakan semacam ini hanya akan memperdalam jurang ketimpangan ekonomi dan membuat rakyat semakin terpuruk.

Akhirnya, pertanyaannya sederhana: apakah pemerintah ini pahlawan pengentas kemiskinan, atau drakula kekayaan masyarakat? Jawabannya ada pada kebijakan nyata yang kita rasakan, bukan sekadar narasi kosong yang terus digaungkan.

PENJAJAH ku ITU KINI BERNAMA PAJAK?

Inikah Cita-Cita Kemerdekaan Kita?

portal islam
Wahai pemimpin negeri KU, apakah kenaikan pajak yang terus menerus ini adalah wujud dari cita-cita kemerdekaan kita? Bukankah dulu para pejuang berkorban jiwa dan raga untuk membebaskan bangsa ini dari penindasan, dari penjajahan yang mencekik kehidupan rakyat? Jika kini rakyatmu terus diperas melalui pajak tinggi yang seolah tiada akhir, lalu di mana letak perbedaannya dengan saat kita masih dijajah?

Mengapa beban rakyat  semakin berat?

Dulu, penjajah memungut hasil bumi dan tenaga rakyat tanpa ampun. Mereka mengambil apa saja yang berharga, meninggalkan rakyat dengan sisa-sisa yang tidak mencukupi. Kita merdeka dengan harapan bahwa kekayaan alam ini akan dikelola untuk kemakmuran seluruh rakyat. 



historia
Namun kini, setelah sekian puluh tahun merdeka, mengapa pola yang sama masih terasa? Pajak rakyat terus dinaikkan, beban hidup semakin berat, sementara hasil kekayaan alam negeri ini lebih banyak dinikmati oleh segelintir pihak.? Mengapa?

Jika cita-cita kemerdekaan adalah kesejahteraan dan keadilan, maka apakah kenaikan pajak yang membebani rakyat ini benar-benar mencerminkan kemerdekaan yang kita perjuangkan? Apakah pengelolaan negara hanya berhenti pada kemampuan memajaki rakyat tanpa henti? Bukankah kita merdeka agar bisa mengelola tanah air dengan adil dan bijaksana, bukan untuk menggantikan tangan penjajah dengan tangan pemerintah sendiri yang terus memeras rakyat?

Di mana letak keadilan itu?
detikcom

Wahai Pemimpin ku
, tidakkah kau melihat? Setiap hari kami bangun pagi untuk bekerja keras demi hidup yang layak, tetapi hasil keringat kami terus saja tergerus oleh pajak yang semakin tinggi. 


Barang kebutuhan pokok semakin mahal karena pajak. Bahkan ketika kami mencoba menabung untuk masa depan, ada lagi pajak yang harus kami bayar. 

Apakah ini kemerdekaan yang dulu dijanjikan? Apakah ini yang para pahlawan bayangkan ketika berjuang dengan darah dan air mata mereka?


Jika begini terus, apa bedanya kemerdekaan dengan masa penjajahan? Bedanya hanya satu: dahulu penjajah yang mengambil, sekarang pemimpin kita sendiri yang melakukannya. Dulu kita marah karena hasil bumi dan kerja keras rakyat diperas tanpa ampun, tetapi sekarang pajak tinggi menjadi alat yang sah untuk menekan rakyat. Bukankah ini hanya penjajahan dalam bentuk baru?

Pajak Bukan Solusi Tunggal
radio idola semarang

Kami tidak menolak pajak. Kami paham bahwa pajak adalah kewajiban rakyat untuk membangun negara. Tapi yang kami tolak adalah pajak yang terus menerus naik tanpa diimbangi dengan kesejahteraan yang nyata. 

Kami menolak menjadi bangsa yang hanya dimanfaatkan, sementara hasil pajak yang kami bayarkan belum benar-benar kembali kepada kami dalam bentuk pelayanan publik yang memadai.

Wahai pemimpin ku Apakah benar tidak ada jalan lain selain terus menaikkan pajak? Mengapa kekayaan alam negeri ini, yang konon melimpah ruah, tidak mampu menopang pembangunan dan kebutuhan negara? Bukankah tugasmu, wahai pemimpin ku, adalah mengelola sumber daya ini agar kami, rakyat, tidak perlu terus-menerus terbebani? Apa gunanya menjadi negeri yang kaya jika rakyatnya tetap miskin?



Kembalilah pada janji kemerdekaan.
sekitar unnes
Kami tidak meminta banyak. Kami hanya ingin pemimpin yang benar-benar tahu cara mengelola negeri ini tanpa menjadikan rakyatnya sebagai korban. 

Kami ingin pemimpin yang paham bahwa kemerdekaan bukan sekadar bebas dari penjajahan, tetapi juga bebas dari beban yang mencekik. 


Kami ingin pemimpin yang mampu memanfaatkan kekayaan alam negeri ini untuk kepentingan seluruh rakyat, bukan hanya segelintir elit atau pihak asing.

Jika pajak yang terus naik adalah satu-satunya cara yang kau tahu untuk membangun negeri ini, maka di mana letak keahlianmu? Di mana letak perbedaanmu dengan penjajah yang dulu kita usir dari tanah ini? Kemerdekaan yang sejati adalah ketika rakyatnya merdeka dari beban yang tak perlu, ketika setiap orang bisa hidup dengan sejahtera, dan ketika pajak bukan lagi menjadi alat untuk menekan rakyatnya.

kompasiana

Wahai pemimpin ku, dengarlah suara kami. Rakyat ini lelah.  Kami ingin melihat negeri ini maju tanpa kami harus terus-menerus berkorban lebih dari yang kami mampu. Kami ingin merasakan arti sebenarnya dari kemerdekaan. 


Jangan jadikan pajak tinggi sebagai bukti ketidakmampuanmu dalam mengelola negeri ini. Berhentilah memajaki kami tanpa akhir. Gunakanlah kekayaan alam negeri ini untuk kami, rakyat yang telah memilihmu. Biarkan kami merdeka dari penjajahan baru yang bernama pajak.

Rabu, 13 November 2024

FOKASIS Gresik: RUANG BARU, MEWUJUDKAN PEMIMPIN NYATA

 Mojokerto, 13 November 2024 ruangide5.blogspot.com

Ada satu pesan penting yang bisa kita renungkan bersama dari pelaksanaan Musyawarah MKKS SMA Swasta Gresik di Trawas kali ini: 

"Pendidikan bukan hanya soal nilai di atas kertas, tetapi soal nilai hidup dan karakter". Terbentuknya Forum Komunikasi Pengurus baru OSIS (FOKASIS) untuk SMA Swasta se-Kabupaten Gresik menjadi tanda bahwa dunia pendidikan kita, terutama di Gresik, semakin sadar akan pentingnya kolaborasi dalam membentuk pemimpin yang siap menghadapi tantangan di masa depan.

Mengapa langkah ini begitu berharga? Di tengah serbuan kemajuan teknologi dan berbagai tantangan sosial, siswa-siswi bukan hanya perlu pintar kepala nya(baca: pemikiran), tetapi juga harus punya pondasi hati yang tangguh sebagai kekuatan karakter yang kokoh. 


Ruang ide5/ lulus indah L.
Pendidikan, lebih dari sekadar menghafal rumus atau teori, seharusnya menjadi proses yang menguatkan jati diri dan jiwa kepemimpinan anak-anak muda kita. Dan inilah yang dijawab oleh MKKS melalui pemilihan pengurus baru FOKASIS: menciptakan ruang-ide bagi siswa OSIS untuk belajar memimpin, bekerja sama, dan memahami berbagai dinamika di lapangan.

Antusiasme dari acara ini benar-benar terasa. Tak kurang dari 40 kepala sekolah hadir, bersama tiga pengurus OSIS dari masing-masing sekolah. Ada harapan di sana, bahwa siswa-siswi ini nantinya tidak hanya duduk di bangku sekolah, tetapi juga bersiap mengarungi dunia nyata dengan rasa percaya diri yang solid. 

ig.smamsa.gresik
Ketua MKKS, DR. H. Agus Syamsudin, M.A., dalam sambutannya, menekankan pentingnya pembentukan paradigma baru dalam kepemimpinan, terutama bagi kepala sekolah yang bertanggung jawab atas lahirnya generasi penerus. Kita bisa membayangkan bagaimana pembentukan visi dan misi yang kuat dari para kepala sekolah ini akan berdampak langsung pada lingkungan belajar di sekolah mereka.

Menariknya, acara ini tidak hanya berhenti pada pelatihan teknis semata. Setiap sesi pelatihan dan motivasi disiapkan untuk membuka wawasan baru, baik bagi kepala sekolah maupun siswa siswi yang ikut dalam acara itu. 

Mereka belajar bersama, bukan hanya teori, tetapi juga nilai-nilai yang bisa menginspirasi. Choirul Fauzi, M.Pd., Gr., Sekretaris MKKS, menyebutkan bahwa hadirnya para kepala sekolah secara langsung memberikan kesamaan perspektif bahwa mereka tidak bekerja sendiri, melainkan bersama-sama membawa perubahan positif bagi pendidikan di Gresik. Betapa indahnya sebuah visi pendidikan yang kolektif seperti ini!

ruang ide 5/ lulus indah.L
Pembentukan pengurus baru FOKASIS sendiri diharapkan bisa menjadi jembatan, tempat berbagi ruang dan ide serta inspirasi bagi seluruh pengurus OSIS SMA Swasta Gresik. 

Di forum ini, siswa bukan hanya sekadar berbicara tentang proyek atau agenda OSIS semata, tetapi juga tentang apa yang bisa mereka lakukan untuk memberikan dampak nyata bagi teman-teman sebaya, lingkungan sekolah, bahkan masyarakat di kabupaten Gresik .

Terbayang betapa besarnya potensi yang bisa lahir dari forum ini jika setiap siswa didorong untuk berbicara dan bertindak sebagai pemimpin sejati.

ruang ide 5/ lulus indah.L
Optimisme ini pun terdengar dari pernyataan Lulus Indah Lestari, S.H., M.Kn., Kepala Sekolah SMA Darul Ulum Driyorejo. Ia menyampaikan bagaimana kegiatan ini bisa menjadi kesempatan besar untuk memperkuat pendidikan karakter Di SMA Darul Ulum Driyorejo. Memang, inilah yang kita butuhkan: sekolah-sekolah yang tidak hanya peduli dengan hasil akademis, tetapi juga memberikan ruang ide bagi siswa untuk tumbuh sebagai pelajar hari ini, dan  pemimpin dimasa depan.

Acara ini pun dirancang dengan matang, bahkan dari sisi teknis sekalipun. Peserta dikelompokkan berdasarkan tiga zona (wilayah selatan, tengah, dan utara) demi efisiensi perjalanan menuju Trawas. Hal sederhana ini menunjukkan betapa setiap detail diperhatikan dengan sungguh-sungguh, demi memastikan peserta merasa nyaman dan siap mengikuti kegiatan.

Ada banyak harapan di pundak pengurus OSIS ini, yang sekarang membawa tanggung jawab lebih besar. 

ruang ide 5/ lulus indah.L
Dengan adanya FOKASIS, kita semua tentu berharap agar forum ini tidak hanya menjadi ajang seremonial, tetapi benar-benar hidup sebagai wadah untuk berbagi, belajar, dan mengembangkan diri. 

Seperti halnya pohon yang tumbuh dari akar kuat, pemimpin muda kita perlu dibimbing untuk menjadi pribadi tangguh yang siap menghadapi angin badai sekalipun. atau mereka di bentuk sebagai mana jargon PT Semen Gresik. KOKOH TAK TERTANDINGI.

Pendidikan karakter dan kepemimpinan seperti ini bisa jadi solusi untuk mengatasi berbagai masalah sosial di masa depan. 

Bagaimana jika kita terus mendukung kegiatan semacam ini? Siapa tahu, dari forum kecil seperti ini, muncul pemimpin masa depan yang menginspirasi, mengayomi, dan membawa perubahan nyata bagi masyarakat.

Pak J: aktifis pendidikan dan sosial

WAHAI MURID KU....MALAS ITU PILIHAN, HIDUP SERBA INSTAN ITU JALAN SUNYI YANG MENYESATKAN

orami
Nak,!!!!!! sebagai gurumu izinkan aku bicara dari hati ke hati. Kadang, di masa muda, kamu mungkin berpikir bahwa hidup itu sudah ditentukan, bahwa kesuksesan adalah hal yang bisa dicapai tanpa perjuangan, atau bahwa kesulitan adalah beban yang sebaiknya dihindari. 

Tapi, coba renungkan. Pernahkah kamu melihat seseorang mencapai sesuatu yang berarti tanpa melalui proses? Pernahkah kamu melihat keberhasilan sejati datang tanpa kerja keras dan air mata?. 

Hidup yang serba instan, yang selalu kamu kejar itu, mungkin tampak menggiurkan. Tapi ketahuilah, itu bukan jalan yang akan membawamu ke tempat yang benar-benar kamu inginkan.

Hidup ini memang penuh tantangan. Mungkin kamu merasa malas, merasa terbebani, dan kadang memilih untuk melupakan semua kewajibanmu. 

Ogan ilir
Saat kamu memilih jalan instan, berharap ada cara singkat, cara mudah. Namun, ingatlah, kemalasan yang kamu pelihara sekarang hanya akan menjadi beban di masa depan. 

Ketika kamu memilih untuk tidak belajar, untuk tidak berjuang, kamu sebenarnya sedang mengundang masa depan yang gelap. 


Kemalasan itu nyaman, tapi ia adalah ilusi yang akan menjebakmu di ruang hampa, ruang tanpa impian,ruang tanpa cita cita, ruang tanpa harapan dan  tanpa keberhasilan.

harian halmahera
Ketika kamu memilih hidup instan, kamu sebenarnya sedang menyerahkan kendali hidupmu pada keinginan yang sesaat, yang tak berdasar. 

Di masa depan, kamu akan menyesali hari-hari yang kamu habiskan tanpa usaha. 

Saat kamu melihat teman-temanmu yang dulu bersama-sama berjuang, kini telah melangkah jauh, meninggalkan jejak keberhasilan, dan kamu? Mungkin hanya diam, terperangkap dalam kebiasaan instan yang kamu bangun sendiri. 

Saat itu, rasa sakit yang kamu rasakan akan jauh lebih dalam dibandingkan usaha yang kamu hindari sekarang.

Anakku, .... sebagai guru kehidupan, aku mencoba membangkitkan semangat muda mu.

Kehidupan ini bukan soal hasil cepat, bukan soal kepuasan sesaat. Kehidupan adalah soal proses, soal perjalanan. 

Setiap langkah yang kamu ambil dengan susah payah, setiap peluh yang kamu keluarkan, adalah investasi yang tidak akan pernah hilang. Justru dari keringatmu, dari usahamu, kamu akan belajar menghargai dirimu sendiri, kamu akan menemukan nilai sejati dalam hidup.

Jangan sampai, suatu hari nanti, kamu melihat ke belakang dengan hati yang penuh penyesalan, menyesali setiap kesempatan yang kamu lewatkan hanya karena kamu malas.

Kamu harus tahu, bodoh itu sementara, miskin itu juga sementara, tapi malas itu bisa mengunci nasibmu selama-lamanya. Ketika kamu membiarkan kemalasan mengambil alih, kamu sedang memutuskan untuk tidak tumbuh, tangguh dan terhormat,apalagi berkembang. 

garam dunia

Setiap orang bisa berubah, bisa bangkit dari keadaan. Semua orang, termasuk kamu, bisa mengubah nasib. Tapi kemalasan yang kamu pelihara, pola pikir instan yang kamu ikuti, hanya akan menjadikan nasib buruk itu permanen, selama lamanya.

Anakku,....... sebagai guru sekolah mu aku hanya bisa mengingatkanmu. selebihnya terserah dirimu.

Bagaimanapun aku memarahimu untuk supaya berubah, bagaimanapun metode yang kupakai untuk membuatmu insyaf, aku tak akan mampu jika kesadaran itu tidak muncul dari dalam hatimu.

tak perlu menyalahkan siapapun, tak usah membuat kambing hitam yang warnanya memang telah hitam.

Bangunlah dari kenyamanan sementara ini. Hiduplah dengan keberanian untuk menghadapi masalah dan kesulitan. Karena hanya dengan begitu, kamu akan menjadi pribadi yang benar-benar hidup, yang mampu melihat hasil jerih payahnya dengan bangga. 

Ingat,!!!!!!!!!!!!!!!!!!! instan itu bukan keberhasilan. Kemalasan itu bukan jalan keluar. Hanya kerja keras, ketekunan, dan ketulusan hati yang bisa membawamu ke jalan yang benar-benar membahagiakan.
Bangkitlah, mumpung umurmu masih muda,mumpung tulang muda mu masih kuat memikul urusan dunia. Dengan ijin Alloh adalah hak setiap orang untuk sukses di bidang nya.

Pak J. aktifis pendidikan dan sosial

Senin, 11 November 2024

 

Cerpen Perjalanan Hidup Alesha (Seri 1)

Lahir dari Keterasingan

Alesha terlahir sebagai anak ketiga dari seorang ibu yang terperangkap dalam pergaulan bebas. Kedua kakaknya memiliki ayah yang bertanggung jawab, namun Alesha tidak. Takdirnya terasa suram di awal hidupnya. Tapi keberuntungan masih berpihak padanya—ia diadopsi oleh pasangan baik hati, Bu Suwarti dan Pak Jalino, yang lama mendambakan anak.

Bu Suwarti memperlakukan Alesha seperti anak kandungnya sendiri. Kehangatan rumah baru ini menjadi tempat perlindungan bagi Alesha, walaupun kenyataan pahit kembali menghantam saat Bu Suwarti jatuh sakit dan akhirnya meninggal karena penyakit paru-paru yang dideritanya. Di usia yang begitu muda, Alesha kehilangan sosok ibu untuk kedua kalinya.

Cerpen Perjalanan Hidup Alesha (Seri 2)

Perjuangan di Tengah Kesulitan

Setelah kematian Bu Suwarti, hidup Alesha mulai goyah. Pak Jalino, ayah angkatnya, terpaksa berhenti bekerja dan membawa Alesha kembali ke desa asalnya di Sidoarjo. Kehidupan serabutan Pak Jalino membuat keadaan semakin sulit bagi Alesha. Satu tahun setelah pindah, takdir kembali berbicara—Pak Jalino jatuh sakit dan menyusul Bu Suwarti ke alam baka. Kini, Alesha benar-benar sendiri.tidak hanya kehilangan sosok ibu 2 kali tapi juga pigur seorang ayah.

Ia dibawa kembali oleh pamannya, saudara dari ibu kandungnya. Namun, di rumah itu Alesha merasa tidak mendapatkan kasih sayang yang dia butuhkan. Hobinya untuk berjalan-jalan, mungkin sebagai bentuk pelarian dari rasa sepi, justru membuatnya semakin merasa terasing.

Cerpen Perjalanan Hidup Alesha (Seri 3)

Pencarian Tempat Berlindung

Di rumah pamannya, Alesha merasa tidak diterima sepenuhnya. Kakeknya, yang hidup dalam keadaan ekonomi sulit, merasa tidak sanggup lagi menanggung beban. Tak ada pilihan lain selain menawarkan Alesha kepada siapa pun yang mau merawatnya. Hingga akhirnya, seorang guru agama dari sekolah besar memutuskan untuk mengambil alih tanggung jawab tersebut.

Guru tersebut, Pak Guru, tidak peduli pada latar belakang Alesha. Yang ia lihat hanyalah seorang anak yang perlu diselamatkan. Pada tanggal 11 November 2021, Alesha diantarkan ke rumah Pak Guru dengan satu kantong kresek berisi pakaian dan satu mainan sapi merah, simbol harapan baru yang terselip di masa depan Alesha.

Cerpen Perjalanan Hidup Alha (Seri 4)

Hidup Baru di Rumah Pak Guru

Malam itu, tepat pukul 20:12, Alesha sampai di rumah baru Pak Guru. Meski awalnya merasa asing, ia segera menyesuaikan diri. Di sana, Alesha bertemu dengan istri Pak Guru yang dipanggil “Umi” oleh kedua kakak angkatnya, dan tanpa sadar, Alesha pun ikut memanggilnya dengan sebutan yang sama. Kehidupan baru ini membawanya ke lingkungan yang penuh perhatian dan kasih sayang.

Meski begitu, kebiasaan lamanya, seperti menutup telinga saat mendengar adzan dan kegemaran berjalan-jalan, masih melekat. Namun, perlahan-lahan, Pak Guru dan Umi mengubah kebiasaan tersebut dengan cara yang lembut dan penuh kasih.

 

Cerpen Perjalanan Hidup Alesha (Seri 5)

Perlahan Berubah

Pak Guru dan Umi mengerti betul bahwa perubahan tidak bisa terjadi dalam semalam. Mereka membimbing Alesha dengan penuh kesabaran. Pak Guru menggantikan kegemaran Alesha berjalan-jalan dengan kegiatan belanja yang seru, membawanya ke toko mainan atau pasar, sehingga Alesha merasa kebutuhan berjalan-jalannya tetap terpuaskan. Sedikit demi sedikit, Alesha mulai terbiasa dengan kehidupan baru ini.

Kini, Alesha tidak lagi menutup telinganya saat mendengar adzan. Ia mulai belajar mengaji setiap sore di rumah Pak Guru, dan juga di TPA dekat rumah. Kehidupan barunya bersama Pak Guru dan Umi mengajarkan Alesha arti kehidupan yang lebih baik.

Cerpen Perjalanan Hidup Alesha (Seri 6)

Menemukan Cahaya di Jalan Baru

Hari demi hari, Alesha semakin menemukan kenyamanan di rumah baru ini. Umi mengajarinya cara beribadah, sementara Pak Guru selalu memberikan nasihat bijak tentang kehidupan. Meski Alesha belum sepenuhnya melupakan masa lalu, kebiasaan lamanya mulai terurai, digantikan dengan kebiasaan baru yang lebih sehat dan bermakna.

Kini, Alesha sudah memasuki TK B, sebuah pencapaian yang tak pernah ia bayangkan. Setiap sore ia mengaji, baik di rumah maupun di TPA. Dalam usianya yang masih sangat muda, Alesha mulai memahami pentingnya disiplin, tanggung jawab, dan cinta kasih dari orang-orang di sekitarnya.

Cerpen Perjalanan Hidup Alesha (Seri 7)

Awal Baru yang Penuh Harapan

Kisah hidup Alesha mungkin penuh liku, namun sekarang, ia berada di jalan yang lebih baik. Ia memiliki Umi dan Abi yang selalu mendukungnya, dan kedua kakak angkat yang menyayanginya seperti saudara kandung. Meskipun ia pernah terombang-ambing, Alesha kini menemukan ketenangan di tengah kehidupan yang baru.

Pak Guru dan Umi selalu mengajarkan Alesha untuk bersyukur dan melihat masa depan dengan penuh optimisme. Dengan latar belakang yang kelam, Alesha kini melihat secercah cahaya yang memandunya menuju kehidupan yang lebih baik. Masa depannya kini terbuka lebar, penuh dengan harapan dan kesempatan baru.

TAMAT