Sabtu, 31 Desember 2022
Minggu, 25 Juli 2021
XI LATAR BELAKANG BERDIRINYA DINASTI ABBASIYAH. ilmu 2
Pemerintahan Dinasti Abbasiyah merupakan kelanjutan dari pemerintahan sebelumya yaitu Dinasti Umayyah yang telah digulingkannya.Dinamakan Dinasti Abbasiyah karena para pendiri dan
Minggu, 18 Juli 2021
UNTUK APA BELAJAR SEJARAH
Sering kali kita akan merasa malas dengan pelajaran satu ini, pada hal ini yang membuat saat ini masih kita bisa bersemangat, karena kita pernah berjaya pada masa lalu
Minggu, 13 Juni 2021
BELAJAR DENGAN TATAP MUKA ATAU MELALUI UDARA ?
Pesantren pesantren tetap berjalan secara luring pendidikanya apa kira kira disana ndak ada masalah.....? tentu jawabnya bisa di tebak " ada". Tapi apakah kemudian kegiatan tatap muka dalam pembelajaran di pesantren berhenti karena covid 19.
Rabu, 24 Maret 2021
PROFESIKU GURU
PROFESIKU GURU.
Profesiku guru. Sebagai guru, aku bisa benar merasakan,betapa beratnya mendidik anak yang tidak paham tentang etika,
Selasa, 16 Maret 2021
PERAN BKK DI SMK
(Bursa Kerja Kusus SMK) Merupakan ujung tombak bagi SMK untuk menembus dinding besar dunia Industri, untuk di “bawa ke Sekolah
Selasa, 02 Maret 2021
JATI DIRI JAWA
Pernyataan tendensius seperti ini kerap kali kita dapati dalam komen komen di media sosial. padahal pernyataan pernyataan seperti ini pasti tidak produktif dan berpotensi membuat pembaca jadi tidak empati. tapi kenapa yaa kok sering di lakukan orang ,?
Untuk membuka jati diri nenek moyang kita itu, sebenarnya bisa melalui banyak cara, diantaranya bisa melalui penggalian arkeologi, pengungkapan misteri misteri situs, membongkar kebutaan kita dari buta huruf , huruf palawa dan bahasa sangsekerta jawa ( bukan sangsekerta hindia).atau mengungkap sisi teknologi zaman itu .
Dan bukan malah menuduh atau menghubung hubungkan keyakinan masyarakat saat ini lantaran tidak munculnya jati diri jawa itu. mengapa alasan itu di tolak?
Karena pada zaman Majapahit pun juga tidak hanya ada satu keyakinan. Ada Hindu atau budha, ada agama Islam.... dan juga ada agama tauhid orang jawa asli yang di sebut dengan agama kapitayan. agama ini memiliki sesembahan yang bernama Shang hyang Toyo ( suwung, kosong tidak berisi) sehingga orang jawa seringkali menyebutnya dengan ungkapan gusthi (Tuhan) nya itu dengan kalimat " Tan Keno kinaya apa" (tidak bisa di sebut , tidak bisa di gambarkan dan di ilustrasikan dengan apapun.) Kalau bahasa Al qur'an nya "Laissa kamistlihi sayyiun"
Agama hindu / budha pada Zaman majapahit atau zaman sebelumnya hanya berkembang di lingkungan gusti (kerajaan). Sedangkan di lingkungan kawulo yang berkembang adalah agama tauhid orang jawa.( kapitayan).yang dalam penyembahan kepada tuhannya di wujudkan dalam benda yang ada kata "tu" atau "to". contoh Tu = Tu-nggak, to= to-mbak dll
Itulah kenapa walaupun agama Islam ini, sudah ada di jawa ini sejak thn. 674 Masehi, tapi agama ini masih susah dan mengalami kesulitan untuk di peluk oleh kalangan keraton maupun dilingkungan kawulo. dan hal itu berjalan selama kurang lebih 800 tahun. selama kurun waktu itu Islam masih tidak di maui oleh orang jawa.
Baru sejak thn 1440. ( atau Saat kedatangan Raden Rahmad ) yang dikemudian hari kita kenal sebagai Sunan Ampel itu, agama Islam baru bisa di terima oleh orang Jawa secara keseluruhan. dan bahkan berkembang seluruh Nusantara dalam waktu yang relatif singkat (40 tahun)Zaman Sunan Ampel dan wali songo ini Islam menemukan entri point nya karena antara agama kapitayan dengan Islam ada kemiripan yaitu sama sama agama tauhid. Maka wali songo mempola kemiripan ini untuk masuk kepada orang jawa dengan berbagai metode dakwah Islam . ada yang mengajarkan teknologi pertanian , perkebunan kelautan, pertukangan memasak sampai pada teknologi pembuatan senjata senjata meriam.
bagi orang jawa yang masih belum mengenal tulisan, walisongo menggunakan methode kebaikan dan media wayang kulit yang kita kenal hari ini, untuk memberikan pencerahan agama Islam kepada mereka.
Dikarenakan ada kecocokan antara keyakinan lama dan pencerahan islam dengan berbagai hal baru dalam ekonomi, teknologi dan persenjataan, maka dengan sangat mudah orang jawa menerima Islam sebagai keyakinan yang menguatkan agama mereka sebelumnya.
Hal itu pula yang menjadikan Islam masuk ke jawa tidak melalui peperangan maupun penjajahan. Karena antara Islam dan kapitayan Ada chemestry tidak saling mengganggu tapi seirama.
Jadi islam berjaya pada negeri Nusantara ini bukan karena merebut kekuasaan majapahit, sebagaimana yang di beritakan serat darmo gandul maupun gatoloco, yang ditulis oleh Ki Kalamwadi, dengan
waktu penulisan hari Sabtu Legi, 23 Ruwah 1830 Jawa (atau sangkala Wuk Guneng
Ngesthi Nata, sama dengan 16 Desember 1900).
Siapa ki kalamwadi ? ada yang mengatakan ki kalam wadi adalah ronngo warsito seorang pujangga jawa yang sangat terkenal itu .....
Tapi lagi lagi pernyataan bahwa kikalam wadi adalah ronggo warsito adalah fitnah ....karena Ronggowarsito lahir pada 14 Maret 1802 dengan nama Bagoes Boerhan. kemudian meninggal dunia pada 24 Desember 1873 dalam usia 71 tahun. sementara kikalamwadi menulis serat gatoloco itu 16 Desember 1900). apa kira kira 1873 meninggal kemudian bulan desember 1900 bangun lagi untuk menulis serat gatoloco ? ( sumber yang saya ambil adalah sama.( dari Wikipedia)
Serat Darmagandhul adalah suatu karya Sastra Jawa baru berbentuk puisi tembang macapat yang menceritakan jatuhnya Majapahit karena serbuan tentara Demak yang dibantu oleh Walisongo. Serat inilah yang hari ini di genggam erat oleh penerus darmogandul dan pembenci Islam untuk memutar balik sejarah yang sesungguh nya.
Darmo Gandhul |
Serat Darmogandul menjadi sesuatu yang tidak ilmiah jika di pakai rujukan sejarah yang terjadi pada tahun 1478, sementara serat darmo gandul baru di tulis 400-500 tahun kemudian atau tahun 1900
Sehingga tidak perlu lagi mengkaitkan keyakinan orang disana apapun keyakinannya dengan keinginan kita membuka jati diri dan peradaban jawa itu.kususnya pada masa majapahit berjaya.
Pola pikir kita yang masih senang mengkaitkan hal hal seperti itu dengan keyakinan kelompok masyarakat tertentu, tidak akan memberi solusi apapun terhadap keinginan kita memunculkan jati diri jawa dalam kancah kehidupan modern saat ini.
Pengungkapan tidak berhasil tapi bercerai antar anak bangsa yang akan terjadi.
Berhentilah menggunakan referensi Tunggul Wulung dalam mengungkap kejayaan jawa.
Karena Tunggul Wulung adalah binaan kolonial belanda yang sengaja untuk mengadu domba anak bangsa. atau serat darmo gandul atau gatoloco yang jelas jelas di tulis jauh setelah peristiwa jatuhnya majapahit 1478.
Senin, 11 Januari 2021
SMADU XI PROSES LAHIRNYA JATI DIRI BANGSA SUMPAH PEMUDA JAN 21
Perasaan senasib dan sepenanggungan yang dialami bangsa nusantara pada masa penjajahan bangsa Kristen Barat menjadi faktor pemicu untuk melahirkan jati diri kebangsaan Indonesia.
SMADU X JAN 21 PROKLAMASI KEMERDEKAAN DAN PERISTIWA PENTING DISEKITARNYA SEJIND
PROKLAMASI KEMERDEKAAN DAN PERISTIWA PENTING DISEKITARNYA
Jika kita hendak mensukseskan sebuah acara tentu kita memiliki persiapan-persiapan demikian juga kemerdekaan bangsa Indonesia persiapannya
Sabtu, 09 Januari 2021
X SMTR 2 ilmu 2 SKI KETIKA NABI WAFAT DAN SIAPA PENGGANTINYA 2021 JANUARI
KETIKA NABI WAFAT
Setelah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam wafat kaum muslimin dihadapkan pada suatu masalah yang berat karena ada tiga hal
Nabi belum Meninggalkan pesan apa-apa dan siapa yang akan mengganti sebagai pemimpin umat
Suasana wafatnya Rasul menjadikan umat Islam dalam kebingungan yang
Umat tidak siap kehilangan beliau baik sebagai pemimpin sahabat maupun pembimbing yang mereka cintai
A. Khalifah Abu Bakar ash-Shidiq
Pada masa jahiliyah Abu Bakar adalah teman akrab Rasulullah Saw yang selalu bersama-sama mencari Tuhan dan tetap konsisten dengan akhlak mulia. Abu Bakar sering menemani Rasulullah Saw dalam perjalanan dagang ke Negeri Syam, demikian juga ketika seorang pendeta yang menyampaikan tanda-tanda kenabian kepada Abu Thalib dalam sebuah perjalanan dagang ke Negeri Syam, Abu Bakar turut serta dalam rombongan tersebut.
Saat dewasa, Abu Bakar menjadi penduduk Quraisy yang sangat banyak pengetahuannya, khususnya tentang sejarah dan peninggalan masa lalu. Dia pun menjadi saudagar yang kaya raya, berakhlak mulia, dan selalu menepati janji. Abu Bakar dikenal sebagai orang yang cerdas, bijaksana dan lemah lembut. Sejak
Memasuki usia baligh beliau tidak pernah menyembah berhala, Abu Bakar sangat menyadari betapa batil dan semrawutnya kehidupan beragama di Makkah kala itu.
Dalam jiwanya terdapat keberanian bagai singa yang dapat menggoncang orang yang berusaha menggoyangkan keimanannya. Ketika Rasulullah Saw dimuliakan dengan kerasulannya, Abu Bakar menjadi Assabiqunal Awwalun (Orang yang awal awal memeluk seruan Rasulullah Agama islam) tanpa keragu-raguan sedikitpun dalam hatinya, sampai-sampai Rasulullah Saw berkata “Tidaklah aku mengajak seseorang memeluk Islam melainkan dirinya dihinggapi keragu-raguan, berbeda halnya dengan Abu Bakar”.
Ketika Rasulullah Saw diisrakan dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsa, orang-orang mempertanyakan kebenaran peristiwa itu, bahkan banyak diantara mereka yang mendustakan Muhammad, tapi tidak demikian dengan Abu Bakar, beliaulah orang yang pertama mempercayai peristiwa itu dan mengimaninya hingga beliau diberi gelar Ash-Shidiq.
Dalam peristiwa hijrah ke Madinah, Abu Bakar mendapat kehormatan menemani Rasulullah Saw dan menjadi salah seorang yang berada dalam gua. Dalam sejarah peperangan membela Islam, Abu Bakar selalu ikut serta, tidak ada satu
pertempuranpun yang tidak diikutinya. Abu Bakar menjadi pemegang ar-rayah (bendera Kenabian ) dalam perang Tabuk. Abu Bakar diperintahkan oleh Rasulullah Saw untuk memimpin rombongan haji pada tahun kesembilan hijriyah. Ketika Rasulullah Saw sakit, Abu Bakar diperintahkan oleh beliau menggantikannya menjadi imam sholat
2. Pengangkatan Abu Bakar as-Shiddiq
Tatkala tersiar kabar tentang meninggalnya Rasulullah Saw, kaum muslimin diliputi kebimbangan tentang siapa pengganti pemimpin mereka. Banyak diantara mereka yang tidak mempercayai berita tersebut dan menganggap bahwa Rasulullah Saw belum meninggal. Dalam keadaan seperti ini Abu Bakar berseru kepada seluruh kaum muslimin dengan pidatonya: “Wahai sekalian manusia, barangsiapa yang menyembah kepada Muhammad, maka Muhammad telah meninggal dunia. Dan barangsiapa yang menyembah Allah, maka Allah tidak pernah akan mati selamanya”
Abu Bakar kemudian membaca kan firman Allah Q.S. Ali Imran ayat 144:
Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)?
Barangsiapa berbalik ke belakang, maka ia tidak akan merugikan Allah sedikit pun.
Allah akan memberi balasan kepada orang yang bersyukur. (QS. Ali Imran 3: 144)
Demi mendengar pidato Abu Bakar tersebut, kaum muslimin menyadari bahwa Rasulullah Saw benar telah meninggalkan mereka, dan jika bukan karena kebesaran jiwa Abu Bakar, mungkin kaum muslimin tidak bisa menerima kenyataan tersebut.
Kebimbangan selanjutnya adalah tentang siapakah sosok yang dapat menggantikan kepemimpinan Rasulullah Saw. Saat itu, kaum Anshar terbagi menjadi dua golongan besar, Aus dan Khazraj. Mereka berkumpul di Saqifah Bani Saidah (sebuah Balai Irung atau tempat pertemuan) bermaksud memilih pengganti Rasulullah Saw dari kalangan mereka dengan menunjuk Saad bin Ubadah. Kaum Anshar merasa berhak atas jabatan itu karena merekalah yang menolong kaum muslimin ketika hijrah ke Madinah.
Pertemuan di Saqifah Bani Saidah tersebut didengar oleh kaum Muhajirin.
Maka Abu Bakar, Umar diikuti sahabat yang lainnya menuju Saqifah Bani Saidah.
Muhajirin dan Anshar merasa berhak atas kepemimpinan itu, maka Abu Bakar berkata: “Baik kami dari golongan Muhajirin maupun kalian golongan Ansor merupakan saudara satu agama yang senantiasa menyeru kepada kebaikan melawan kebatilan. Jika kalian menyebutkan tentang kebaikan-kebaikan yang telah kalian lakukan, memang begitulah kenyataannya
Saat itu Abu Bakar bermaksud mempersilahkan kepada kaum Muhajirin dan Anshar untuk memilih diantara Umar bin Khathab dan Abu Ubadah menjadi pemimpin mereka, namun Umar bin Khathab berkata “Bukalah tanganmu Wahai Abu Bakar, bukankah Rasulullah Saw telah menyuruhmu menjadi imam sholat bagi kaum muslimin? Jika Rasulullah Saw sudah percaya kepadamu mengenai soal agama, maka kami akan mempercayai engkau untuk urusan keduniaan, kami serahkan urusan kepemimpinan ini kepada engkau, engkaulah orang kedua yang berada dalam gua waktu itu, dan engkaulah orang yang paling dicintai Rasulullah Saw daripada kami.
Kemudian Umar membai’at Abu Bakar diikuti kaum muslimin. Dengan demikian, selesai dan sempurnalah pemba’iatan Abu Bakar, karena mayoritas kaum muslimin membai’atnya, dimana para sahabat terkemuka saat itu berada di Madinah, kecuali Ali bin Abi Thalib yang sedang mengurus jenazah Rasulullah Saw.
Masa kepemimpin Abu Bakar yang sangat singkat yaitu 2 tahun 3 bulan 10 hari digunakan untuk menata kembali aqidah kaum muslim setelah tergoncang dengan kepergian Rasulullah Saw. Abu Bakar wafat pada 21 Jumadil Akhir tahun 13 H/ 22 Agustus 634 M. setelah menderita sakit selama kurang lebih 15 hari lamanya. kemudian beliau dimakamkan di kamar Aisyah, disamping makam Rasulullah Saw.
3. Substansi dan Strategi Dakwah Abu Bakar as-Shiddiq
Masa kepemimpinan Abu Bakar yang singkat banyak dihabiskan untuk mengatasi masalah-masalah yang muncul akibat wafatnya Rasulullah Saw. Berbagai hal yang dilakukan Abu Bakar dalam kepemimpinannya tidak lain adalah ingin mewujudkan stabilitas dan membangun kembali masyarakat Muslim yang bersatu. Beberapa strategi dilakukan Abu Bakar antara lain:
a. Peristiwa Riddah
Meninggalnya Rasulullah Saw banyak menimbulkan gejolak dikalangan umat Islam, salah satunya adalah kaum murtad. Mereka menyatakan keluar dari Islam, ada juga yang masih beriman dan menjalankan sholat tetapi tidak mau menunaikan zakat karena beranggapan bahwa meninggalnya Rasulullah Saw
berarti menggugurkan kewajiban mereka untuk menunaikan zakat. Karena itu mereka menentang Abu Bakar.
Karena sikap keras kepala dan penentangan yang dapat membahayakan agama dan pemerintahan, Abu Bakar menyelesaikan persoalan ini dengan apa yang disebut perang Riddah (perang melawan keumurtadan. Khalid bin Walid adalah jendral yang banyak berjasa dalam perang Riddah ini.
Masa pemerintahan Abu Bakar hampir sama dengan pada masa Rasulullah Saw, bersifat sentral, kekuasaan legislative, ekskutif, dan yudikatif terpusat ditangan khalifah. Selain menjalankan roda pemerintahan, khalifah juga melaksanakan hukum. Meskipun demikian, seperti halnya Rasulullah Saw, Abu Bakar selalu mengajak sahabat-sahabatnya untuk bermusyawarah.
b. Kodifikasi al-Qur’an
Munculnya perang Riddah menimbulkan banyak korban termasuk para penghafal al-Qur’an. Kenyataan ini sangat menghawatirkan dan merugikan. Oleh karena itu Umar bin Khathab mengusulkan kepada Abu Bakar untuk mengumpulkan tulisan-tulisan al-Qur’an menjadi satu buku.
Khalifah kemudian menunjuk Zaid bin Sabit untuk memimpin
pengumpulan ayat-ayat al-Qur’an tersebut. Zaid bin Sabit ditunjuk karena ia adalah sosok pemuda
yang cerdas dan berpengalaman mencatat ayat-ayat al-Qur’an. Proses kodifikasi ini berlangsung
hingga masa pemerintahan khalifah ketiga Usman bin Affan.
c. Perluasan Wilayah
Setelah menyelesaikan urusan perang dalam negeri, Abu Bakar berkonsentrasi merealisasikan cita-cita Rasulullah Saw mengirimkan ekspedisi ke perbatasan Syiria dibawah pimpinan Usamah. Selain itu Abu Bakar menugaskan empat orang panglima yang berkonsentrasi mempersiapkan ekspedisi militer ke Syam. Beliau mengirimkan lima devisi pasukan dengan tugas sebagai berikut:
1. Abu Ubaidah Ibn Jarrah, sahabat yang dijuluki amin hadzihi al-ummah (orang terpercaya dari umat Islam) dikirimkan ke Himsh dan Humah
2. Yazid bin Abu Sufyan dikirim ke Damaskus
3. Syurahbil ibn Hasanah dikirim ke Yordania
4. Amr bin Ash dikirim ke Palestina
5. Ikrimah ibn Abu Jahal, pasukannya ditugaskan untuk selalu siap siaga menyokong keempat devisi diatas bila membutuhkan bantuan.
B. Khalifah Umar bin Khathab
1. Mengenal Umar bin Khathab
Umar bin Khathab lahir 13 tahun setelah kelahiran Rasulullah Saw. Nama lengkapnya Umar bin Khathab bin Nufail bin Adi bin Kaab bin Luay. Umar menghabiskan separuh dari perjalanan hidupnya pada masa jahiliyah. Ia tumbuh pada masa itu, sebagaimana anak-anak Quraisy lainnya. Ia mengungguli anak-anak Quraisy lainnya karena ia termasuk orang yang mau belajar dan pandai baca tulis. Sejak kecil ia tumbuh dan berkembang dalam kehidupan yang keras.
Sebelum masuk Islam Umar sudah terbiasa menyelesaikan berbagai sengketa yang terjadi di kalangan bangsa Arab. Umar terkenal sebagai orang yang bijaksana, bicaranya fasih, penyantun, argumentasinya kokoh dan gigih mempertahankan segala sesuatu yang sudah menjadi tradisi suku Quraisy berupa ritual peribadatan dan sistem sosial.
Beliau dididik menjadi sosok yang yang memiliki kemuliaan dan keberanian, tidak segan menyatakan kebenaran tanpa tedeng aling-aling. Ketika Rasulullah Saw diangkat menjadi Nabi, Umar berusia 27 tahun. Pada awalnya dia tidak mau menerima kebenaran Risalah ini, hingga ia memusuhi Islam sampai banyak kaum
muslim menderita akibat ulahnya.
Ketika terjadi peristiwa hijrah ke Habasyah, Umar melihat kaum muslim sangat memegang teguh keyakinannya, dan begitu siap menanggung beban penderitaaan karenanya, bahkan kalaupun harus berpisah dengan tanah kelahirannya. Semua itu mendorong dirinya untuk membuka hati mendengar seruan dakwah Islam.
Terdapat banyak pendapat tentang bagaimana Umar bin Khathab masuk Islam, semua itu tidak lepas dari doa Rasulullah Saw. “Ya Allah, mulaikanlah Islam dengan orang yang paling Engkau cintai dari kedua orang ini, dengan Abu Jahl bin Hisyam atau dengan Umar bin al-Khathab” (HR.at-Tirmidzi). Doa Rasulullah Saw inilah yang menjadi faktor utama Umar masuk Islam.
Keislaman Umar bin Khathab membuat Islam semakin kuat, dakwah Rasulullah Saw yang semula dilakukan dengan sembunyi-sembunyi lambat laun dilakukan dengan terang-terangan. Rasulullah Saw melihat telah tiba saatnya untuk berdakwah secara terang-terangan.
Dakwah Islam telah kuat dan dapat membela dirinya sendiri. Beliau keluar dari Darul Arqam bersama kaum muslimin dengan membentuk dua barisan. Satu
barisan dipimpin oleh Umar bin Khathab dan satu barisan lagi dipimpin oleh Hamzah bin Abdul Muthalib
Tatkala orang-orang Quraisy melihat Umar dan Hamzah memimpin barisan kaum muslimin, mereka terlihat sangat bersedih dan terpukul, kesedihan yang belum pernah dialami oleh kaum kafir Quraisy, saat itulah Rasulullah memberikan gelar Al-Faruq (pembeda antara yang haq dan yang bathil).
Ketika ada perintah hijrah ke Yasrib, kaum muslim melakukan perjalanan secara diam-diam karena takut mendapat serangan, Umar bin Khathab menyatakan dengan terang-terangan bahwa dia akan berhijrah, seraya berkata “barangsiapa yang menginginkan ibunya kehilangan anaknya, temuilah aku dibalik lembah ini”. Umar pun berangkat hijrah tanpa ada yang membuntuti. Umar pun tiba di Madinah dan menjadi pembantu setia Rasulullah Saw.
2. Pengangkatan Umar bin Khathab
Ketika Abu Bakar menderita sakit dan merasa sakitnya semakin parah, beliau mengumpulkan beberapa orang pemuka sahabat. Di hadapan mereka Abu Bakar mengatakan, “kalian telah melihat keadaanku seperti ini, aku kira sakit yang aku
derita kali ini akan mengantarkanku kepada ajalku. Karenaanya, hendaklah kalian
memilih orang-orang yang paling kalian cintai untuk menjadi pemimpin kalian. Bila kalian memilihnya selagi aku masih hidup, maka yang demikian itu lebih baik agar kalian tidak berselisih sepeninggalku”.
Inilah yang disebut sebagai wilayatul ‘ahdi. Manusia senantiasa merasa bahwa diri mereka mampu menjadi khalifah dan lebih berhak untuk itu, karena itu, jika orang-orang dibiarkan begitu saja tanpa ada pesan atau wasiat pengangkatan seseorang menjadi khalifah, maka kesatuan dan persatuan yang telah terwujud bisa terancam berserakan.
Para sahabat bermusyawarah, namun tidak ada satu orang sahabatpun yang bersedia dipilih dan pada akhirnya mengembalikan sepenuhnya kepada Abu Bakar. Dalam hal ini kemudian Abu Bakar memanggil sahabatnya, Abdurrahman bin Auf dan Usman bin Affan serta beberapa sahabat yang lain untuk dimintai pendapat tentang sosok Umar bin Khathab. Merekapun sependapat bahwa Umar bin Khathab adalah orang yang tepat untuk menjadi khalifah selanjutnya.
Ketika pendapat sudah bulat, Abu Bakar memanggil Usman bin Affan dan mendiktekkan wasiat kepadanya: “BismilLahirrahmanirrahim. Inilah pesan Abu Bakar bin Abu Quhafah kepada kaum muslim. Amma Ba’du; sesungguhnya aku telahmenunjuk Umar bin Khathab sebagai penggantiku yang akan memimpin kalian. Maka hendaklah kalian mendengar dan mematuhi dia. Hendaklah kalian berbuat kebajikan. Bila dia berlaku adil, maka itulah dugaan dan batas pengetahuanku mengenai dia. Bila dia bertindak aniaya, maka setiap orang akan memperoleh balasan dari dosa yang telah diperbuatnya. Aku hanya menghendaki kebaikan dan aku tidak mengetahui perkara yang ghaib”.
Sesungguhnya aku telah menunjuk Umar bin Khathab untuk memimpin kalian, maka dengar dan taatilah, kaum muslimin menjawab, “Kami mendengar dan kami Taat”.
Umar mulai memegang tampuk ke-Khalifahan pada hari selasa 22 Jumadil Tsani tahun 13 H, bertepatan dengan 13 Agustus tahun 634 M. Umar bin Khaathab wafat 3 Dzulhijjah tahun 23 H, dengan masa kepemimpinan 10 tahun 6 bulan 10 hari.
3. Substansi dan Strategi Dakwah Umar bin Khathab
Pada masa pemerintahan Umar bin Khathab gelombang ekspansi semakin meningkat. Setelah Damaskus berhasil dikuasai, setahun kemudian Syiria jatuh dalam kekuasaan Islam. Dengan menggunakan Syiria sebagai basis pertahanan, ekspansi berhasil diteruskan hingga ke Mesir dibawah pimpinan Amr bin Ash dan ke Iraq dibawah pimpinan Saad binAbiWaqash.Dengandemikian pada masa kepemimpinan Umar bin Khathab wilayah kekuasaan Islam sudah meliputi Jazirah Arabia,Palestina, Syiria,sebagian besar wilayah Persia dan Mesir. Selain perluasan wilayah, Umar bin Khathab melakukan beberapa strategi kepemimpinannya dengan beberapa hal berikut:
a. Mengatur Administrasi Negara
Dengan mencontoh administrasi yang sudah berkembang di Persia, Umar bin Khathab mengatur pemerintahan menjadi delapan propinsi; Makkah, Madinah, Syiria, Jazirah, Basrah, Kufah, Palestina, dan Mesir
Pada masa Umar mulai ditertibkannya undang-undang dengan mengadakan kebijakan peraturan perundangan mengenai ketertiban pasar, ukuran dalam jual beli dan mengatur kebersihan jalan pasar.
c. Membentuk Departeman
Beberapa departemen yang didirikan untuk menyokong roda pemerintahan adalah; jawatan kepolisian yang bertugas menjaga keamanan dan ketertiban, penertiban system pembayaran gaji dan pajak tanah, mendirikan pengadilan dalam rangka memisahkan lembaga yudikatif dengan eksekutif, departemen pekerjaan umum dan mendirikan Baitul Mal yang pada masa Umar mulai diterbitkannya mata uang dan juga ditetapkannya tahun hijriyah dengan perhitungan hijrah Rasulullah Saw ke Yasrib sebagai tahun pertama Hijriyah.
Pertanyaan ini butuh kecerdasan tersendiri dalam menjawabnya maka sy yakin kalian bisa. ( jangan asal menjawab atau pokoknya menjawab ) karena jika kalian punya prinsip seperti itu saya akan memberi nilai seadanya yang penting sudah memberi nilai
- Nabi belum Meninggalkan pesan apa-apa dan siapa yang akan mengganti sebagai pemimpin Mereka
- Suasana wafatnya Rasul menjadikan umat Islam dalam kebingungan yang sangat
- Umat tidak siap kehilangan beliau baik sebagai pemimpin sahabat maupun pembimbing yang mereka cintai
Pertanyaannya adalah :
2. Jika kamu hidup di zaman nabi kira kira model manusia seperti apa yang hendak kamu pilih sebagai pemimpin mu pengganti Nabi?
2. Jika terjadi pilihan presiden atau bupati sering kali masyarakat terpecah menjadi 2 ada yang membela dan ada yang menolak calon presiden atau bupati
Mengapa masyarakat gampang dan mudah dipecah seperti itu.... bagaimana pendapatmu
3.Jika calon presiden A memberimu Rp, 50.000 tapi program kemasyarakat bagus (sayang dia pelit dalam memberi saat pemilu)
calon B memberimu Rp.300.000 dengan program yang hanya menguntungkan para cukong dan orang asing (tapi dia dermawan dalam memberi saat pemilu.)
siapa yang akan anda jadikan pemimpin .
mengapa ?
Jawablah di google form