<a href="https://id.pngtree.com/so/acara-tv">acara tv png dari id.pngtree.com</a>
1. Muhammad bin Ali bin Abdullah,
2. Ibrahim al
Imam,
3. Abu Muslim Al
Khurasani,
4. Abul Abbas
as-Shaffah
5. Abu Ja’far al
Mansyur.
Silsilah Bani Abbasiyah dan Khalifah-khalifah Dinasti
Abbasiyah
1. Silsilah Bani
Abbasiyah
Dalam silsilah Bani Umayyah terdapat tiga keluarga besar
yang saling bersaing memperebutkan kekuasaan, yaitu :
a. Keluarga
Alawiyyin (didukung oleh kaum Syiah)
b. Keluarga
Umayyah
c. Keluarga
Abasiyah
2.
Khalifah-khalifah Dinasti Abbasiyah
a. Periode
pertama
Kholifah Dinasti Abbasiyah pada periode pertama adalah
sebagai berikut :
1. Abu Abbas
As-Saffah (132 – 136H = 750-754M)
2. Abu Ja’far
Al-Mansur (136 – 158H = 754-775M)
3. Muhammad
Al-Mahdi (158-169H = 775-785M)
4. Muhammad
Al-Hadi (169 – 170H = 785 – 786M)
5. Harun
Ar-Rasyid (170 – 193H = 786-809M)
6. Abdullah
Al-Amin (193 – 198H = 809-813M)
7. Al Ma’mun (198 – 218 = 813 – 833 M)
8. Al Mu’tashim
Billah (218 – 227H = 833-842M)
9. Abu Ja’far
Al-Watsiq (227 – 232H = 842-847M).
b. Periode Kedua
Khalifah Dinasti Abbasiyah pada periode kedua adalah sebagai
berikut :
1. Al-Mutawakil
(232 – 247H = 847-861M)
2. Al-Muntshir
(247 – 248H = 861-862M)
3. Al-Mu’tain
(248 – 252H = 862-866M)
4. Al-Mu’taz (252
– 255H = 866-869M)
5. Al-Muhtadi
(255 – 256H = 869-870M)
6. Al-Mu’tamid
(256 – 279H = 870-892M)
7. Al-Mu’tadhid
(279 – 289H = 892-902M)
8. Al-Muktafi
(289 – 295H = 902-908M)
9. Al-Muqtadi
(295 320H = 908-932M)
10. Al-Qohir (320 –
322H = 932-934M)
11. Ar-Rodhi (322 –
329H = 934-941M)
12. Al-Muttaqi (329
– 333H = 941-945M)
13. Al-Mustaqfi (333
– 334H = 945-946M).
c. Periode
ketiga
Kholifah Dinasti Abbasiyah pada periode ketiga adalah
sebagai berikut :
1. Al-Muti (334 –
363H = 946-974M)
2. At-Tho’I (363
– 381H = 974–991M)
3. Al-Qodir (381
– 422H = 991-1031M)
d. Periode
keempat
Khalifah Dinasti Abbasiyah pada periode keempat adalah
sebagai berikut :
1. Al-Qoyyim (422
– 467H = 1031-1075M)
2. Al-Muqtadi (467
– 487H = 1075-1094M)
3. Al-Mustazhir
(487 – 512H = 1094-1118M)
4. Al-Musytarsid
(512 – 529H = 1118-1135M)
5. Al-Rasyid (529
– 530H = 1135-1136M)
6. Al-Muktafi
(530 – 555H = 1136-1160M)
7. Al-Mustanjid
(555 – 566H = 1160-1171M)
8. Al-Mustadi
(566 – 575H = 1171-1180M)
9. An-Nashir (575
– 622H = 1180-1125M)
e. Periode kelima
Kholifah Dinasti Abbasiyah pada periode kelima adalah
sebagai berikut :
1. Az-Zahir (622
– 623H = 1225-1226M)
2. Al-Mustanshir
(623 – 640H = 1226-1242M)
3. Al-Musta’shim
(640 – 656H = 1242-1258M)
Dari ke-37 khalifah ini setidaknya terdapat tiga khalifah
yang menonjol yaitu Abu Ja’far Al Mansur, Harun Ar Rasyid dan Abdulloh Al
Ma’mun. Dari ketiga khalifah yang menonjol ini khalifah yang terkenal dari
Dinasti Abbasiyah adalah Harun Ar Rasyid.
Baghdad Sebagai Pusat Kekuasaan
Kota-kota yang pernah dijadikan Ibu Kota Abbasiyah adalah
Kuffah, Hirah, Anbar (Hasyimiah) dan Baghdad. Perpindahan ibu kota dari Kuffah
ke Hirah disebabkan karena penduduk kota Kuffah mayoritas pendukung Ali dan
dianggap tidak setia kepada golongan Abbas, sedangkan kota Hirah hanya pilihan
yang bersifat sementara, selanjutnya ibu kota pindah ke kota Anbar (Hasyimiah).
Dengan adanya pemberontakan itu, khalifah Al-Mansyur
memandang bahwa kota Anbar tidak cocok lagi sebagai pusat pemerintahan.
Kemudian beliau memindahkan pusat pemerintahannya ke kota Bagdad.
Latar belakang
dipilihnya kota Bagdad adalah :
1. Adanya
pemberontakan Rowandiyah terhadap kholifah Abu Ja’far Al-Mansyur.
2. Wilayah Bahgdad
cukup luas dan tanahnya subur.
3. Letak Bagdad
sangat strategis dan mudah dijangkau oleh berbagai wilayah
KOTA BAGHDAD
Pendiri kota Baghdad
adalah kholifah Abu Ja’far Al-Mansyur dan arsitek yang membangun kota itu
adalah Hajjaj Bin Arthah dan Amran Bin Wahdhah Para pekerjanya yang
berpengalaman dari Syam, Kuffah, Basrah, Manshul, Dailami dan lain-lain. Jumlah
tenaga kerjanya kurang lebih 100.000 orang. Kota Bagdad bentuknya bundar dengan
gaya bangunan seni Islami. Di tengah kota dibangun istana “Qashruzzahab” atau
istana keemasan dengan luas 160.000 hasta persegi dan mesjid agung seluas
40.000 hasta persegi. Di luar kota dibangun kota-kota satelit yang ditata rapi
dan indah, serta dibangun istana “Qashrulkhuldi” (Istana Abadi).
Sebab runtuhnya Bani Umayyah
1. Figur khalifah
yang lemah
2. Hak Istimewa
bangsa Arab Suriah
3. Pemerintahan
yang tidak demokratis dan korup
4. Persaingan antar
suku
Kelompok yang muncul
saat melemahnya Bani Umayyah
1. Kelompok muslim
non-Arab (mawali)
2. Kelompok
Khawarij dan Syi’ah
3. Kelompok muslim
Arab di Mekah, Madinah dan Irak
4. Kelompok muslim
yang saleh, baik Arab maupun non-Arab
Mengambil ibrah dan meneladani peristiwa Sejarah
Dinasti Abbasiyah.
Setelah kita membaca sejarah berdirinya Bani Abbasiyah, maka
kita dapat mengambil hikmah dan suri tauladan antara lain sebagai berikut :
1. Bersungguh-sungguh dalam meraih cita-cita tanpa pantang menyerah walaupun banyak hambatan, rintangan bahkan penuh pengorbanan baik berupa waktu, materi, tenaga bahkan nyawa demi tercapai cita-cita yang diinginkan.
2. Bekerja
sama dan saling menolong sesama umat Islam segala usaha.
3. Selalu
mengutamakan kepentingan agama.
4. Hidup yang
optimis, dinamis, inovatif dan siap menerima kritik konstruktif.
5. Punya
pandangan hidup yang lebih baik yang berdasarkan pada norma susila, norma
budaya, norma hukum dan norma agama.
6. Berani
berjuang demi nusa, bangsa, dan negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar