19 Okt 2020
Minggu, 27 September 2020
Jumat, 25 September 2020
Kamis, 24 September 2020
Rabu, 23 September 2020
AKU MENUNGGU KEBIJAKAN MU
Bulan Agustus baru saja kita rayakan walau dengan kesederhanaan, itu artinya bahwa di bulan itu mencatat sebuah sejarah yang sangat fundamental bagi bangsa Indonesia, bahwa kita telah terlepas dari penjajah atau kita sudah merdeka.
Di sisi lain Mendikbud ,kita pernah menyampaikan program Merdeka belajar, lagi-lagi kita mendapatkan asupan motivasi kata "merdeka".
Minggu, 20 September 2020
LAHIR,STRATEGI DAN KEMAJUAN PERADABAN ISLAM MASA DAULAH USMANI
A. Sejarah Lahirnya Daulah Usmani
Daulah Usmani berasal dari salah satu suku di Turki Barat yaitu suku Kayi, pada waktu Jengis Khan (Kaisar Mongol yang Pernah Menguasai Asia dan Eropa)
Sabtu, 19 September 2020
PENAKLUKAN KOTA MAKKAH (FATHU MAKKAH)
A. Sebab-sebab Terjadinya Fathu Makkah
Tidak lama setelah perjanjian Hudaibiyah, suku Bani Bakr manyatakan diri kesetiaanyya kepada kafir Quraisy SEDANGKAN suku Khuza’ah menyatakan diri bergabung dengan kaum muslimin di Madinah.
Dua tahun setelah itu, suku Bani bakr dibantu kafir Quraisy melakukan serangan dan pembantaian kepada suku Khuza’ah yang menyatakan gabung dengan kaum muslimin .
Peristiwa ini jelas menodai perjanjian yang telah disepakati
bersama, untuk itu sekitar 40 orang perwakilan suku Khuzaah mengadukan
peristiwa tersebut kepada Rasulullah Saw dan meminta bantuan pasukan untuk
menyerang Bani Bakr. Tetapi permohonan ini tidak begitu saja disetujui oleh
Rasulullah Saw dan meminta mereka menunggu saat yang tepat untuk menyelesaikan
persoalan tersebut.
Selang beberapa waktu, Rasulullah Saw mengirimkan utusan
kepada kaum kafir Quraisy dengan membawa misi perdamaian, dan mengajukan
beberapa usulan sebagai berikut:
1.
Orang Quraisy harus menghentikan persekutuan dengan Bani
bakr,
2. Orang Quraisy harus mengganti kerugian atas jatuhnya korban dari suku Khuza`ah, atau,
3. Orang Quraisy harus menyatakan pembatalan terhadap Perjanjian Hudaibiyah.
Dari ketiga usulan tersebut, kafir Quraisy memilih
alternatif ketiga, yaitu menyetujui pembatalan Perjanjian Hudaibiyah. Kenyataan
ini membuat tidak ada pilihan lain bagi Rasulullah Saw selain mempersiapkan
pasukannya untuk melawan kafir Quraisy. Untuk itu Rasulullah Saw menyiapkan
pasukan paling besar sepanjang sejarah. Melihat keseriusan Raslullah Saw dengan
kesiapan pasukannya, Abu Sufyan merasa menyesal dengan menyepakati pembatalan
Perjanjian Hudaibiyah.
Dalam waktu yang singkat, Rasulullah Saw berhasil mengumpulkan 10.000 pasukan yang siap bergerak menuju Makkah.
Rasulullah Saw merahasiakan semua rencana tersebut, tetapi berhasil diketahui oleh kaum kafir Quraisy di Makkah.
Berita itu tersebar ketika salah seorang Muhajirin bernama Hatib bin Abi Baltha’ah mengirimkan kabar kepada keluarganya yang berada di Makkah melalui surat yang dibawa oleh seorang budak bernama Sarah.
Hatib adalah seorang yang sangat
setia kepada Rasulullah Saw, akan tetapi nalurinya berbicara dan merasa kasihan
terhadap sanak saudaranya di Makkah. Selain itu ia juga tidak mau melihat
Makkah sebagai kota kelahiran Islam hancur ditangan umatnya sendiri. Alasan
inilah yang membuat Rasulullah Saw dan umat Islam memaafkan kesalahannya
Tujuan Rasulullah Saw
mengumpulkan pasukan bukanlah untuk memerangi kafir Quraisy, tetapi untuk
menakut-nakuti mereka, memberikan peringatan dan penjelasan kepada kafir
Quraisy bahwa kini Islam telah mengalami perkembangan yang sangat pesat dengan
kekuatan pasukan yang sangat besar. Kedatangan kaum muslimin ke Makkah membwa
misi Islam yang sebenarnya.
Rasulullah Saw membagi pasukannya
menjadi empat bagian, Utara, Selatan, Barat dan Timur, sehingga kota Makkah
terkepung dari empat penjuru. Masing-masing pasukan memasuki kota Makkah
mengikuti petunjuk Rasulullah Saw. Hal ini
menyebebkan orang-orang kafir Quraisy tidak mampu melawan kekuatan umat Islam yang sangat besar
tersebut.
Strategi yang digunakan Rasulullah Saw dalam memasuki kota Makkah dengan cara-cara damai membuat simpati orang-orang Quraisy. Apalagi selama dalam perjalanan, pasukan kaum muslimin selalu mengumandangkan Takbir dan Tahmid yang membuat gentar seluruh penduduk Makkah.
B. Faktor-faktor Keberhasilan Fathu Makkah.
Sikap simpatik yang dilakukan
pasukan Rasulullah Saw dan pasukan kaum muslimin membuat penaklukan kota Makkah
berjalan tanpa pertumpahan darah. Dalam proses Fathu Makkah Rasulullah Saw melakukan suatu tindakan yang amat
bijaksana, yaitu memerintahkan kepada para sahabatnya untuk tidak merusak dan
mengotori kota Makkah dengan peperangan.
Kedatangan Rasulullah Saw dan
kaum muslimin digunakan sebagai strategi perang urat syaraf dan hanya untuk
memberi peringatan kepada kafir Quraisy bahwa umat Islam kini telah bangkit dan
menjadi masyarakat maju yang siap menghancurkan tradisi jahiliyah mereka.
Sebelum pasukan kaum muslimin
memasuki kota Makkah,Rasulullah Saw memerintahkan untuk membuat kemah di
sekitar kota Makkah. Hal ini dimaksudkan untuk menyiapkan segala sesuatunya
dengan matang. Dalam kesempatan ini Abu Sufyan mendatangi perkemahan Rasulullah
Saw dan menyatakan diri masuk Islam.
Seorang sahabatnya, Al-Abbas
berbisik kepada Rasulullah Saw, bahwa Abu Sufyan adalah seorang yang senang
berbangga dan dip. Maka Rasulullah Saw ingin menggunakan pengaruh AbuSufyan
gunamenghentikan upaya sementara kaum musyrik Makkah melawan Rasulullah Saw
demi menghindari pertumpahan darah. Maka Rasulullah Saw mengumumkan tiga hal
sebagai berikut:
1. Siapa
yang memasuki rumah Abu Sufyan, maka dia akan memperoleh keamanan
2. Siapa yang masuk ke lingkungan Ka’bah, maka dia akan memperoleh keamanan
3. Siapa yang memasuki masjid, maka dia aman
4. Dan siapa yang tinggal di rumahnya, menutup pintunya, maka diapun akan
mendapatkan
keamanan.
Melihat jumlah kaum muslim yang
demikian banyak dengan diiringi suara takbir, orang-orang kafir Quraisy tidak
mampu berbuat apa-apa. Dalam hatinya timbul ketakutan, jika kaum Muslimin akan
membalas dendam kepada penduduk Makkah karena telah diusir dari tanah
kelahirannya, namun ketakutan itu tidak terbukti dengan sikap kaum Muslimin
yang memasuki kota Makkah dengan damai dan akhirnya pasukan muslimin memasuki
kota Makkah tanpa perlawanan.
Menunjukanya dengan menggunakan tongkat beliau. Itu sebagai pengajaran kepada umatnya agar tidak berdesakan, apalagi bertengkar, dalam upaya mencium Hajar Aswad.
Ketika itu disekeliling Ka’bah
ada sekitar 360 buah patung dan berhala. Rasulullah Saw menusuk patung-patung
dan berhala itu dengan tongkat /panah beliau sehingga beratuhan menjadi
berkeping-keping. Pada saat yang sama beliau membaca QS. Al-Isra’ ayat 81:
“Dan
katakanlah, “Kebenaran telah datang dan yang batil telah lenyap.” Sungguh, yang
batil itu pasti lenyap.” (QS.
Al-Isra 17: 81)
Rasulullah Saw enggan memasuki Ka’bah sebelum dibersihkan dari segala bentuk kemusyrikan dan kedurhakaan. Beliau memerintahkan untuk menghancurkan patung/gambar yang berada di dalam Ka’bah. Setelah bersih barulah beliau memasukinya bersama Usamah, Bilal dan Usman bin Thalhah pemegang kunci Ka’bah. Dalam kesempatan itu juga Rasulullah Saw memerintahkan Bilal bin Rabah untuk naik ke atas puncak Ka’bah dan mengumandangkan azan untuk pertama kalinya di Makkah. Setelah penaklukan kota Makkah, Manusia berbondong-bondong memeluk Islam. pada tahun kesepuluh hijriah, Rasulullah Saw melaksanakan ibadah Haji dan itulah satu- satunya ibadah Haji yang dilakukan beliau bersama seratus ribu orang.
Amnesti yang dianugrahkan
Rasulullah Saw kepada penduduk Makkah menimbulkan kekhawatiran kaum Anshar yang
demikian mencintai Rasulullah Saw. mereka khawatir jangan sampai beliau enggan
kembali ke Madinah, tetapi Rasulullah Saw menenangkan mereka bahwa beliau akan
bersama mereka di Madinah; sehidup semati. Kekhawatiran ini sangat beralasan
dan pernah disampaikan pada saat terjadi bai’at Aqabah kedua, etapi Rasulullah
Saw sejak itu bahwa beliau akan selalu bersama mereka di Madinah. Demikianlah,
setelah sembilan belas hari beliau bermukim di Makkah, akhirnya beliau kembali
ke Madinah. Sejak itu pula beliau mengingatkan penduduk Makkah bahwa:
Tidak ada
lagi hijrah ke Madinah sejak kemenangan di Makkah, yang ada tinggal niat yang
tulus (melakukan kebajikan) disertai jihad (perjuangan mewujudkannya) (HR. Bukhari
Muslim)
C. Haji Wada’
Haji Wada’ adalah haji yang
dilakukan oleh Rasulullah Saw pada tahun 10 H. ia dinamai demikian karena
ketika itu Rasulullah Saw berpamitan dengan umatnya dan menyatakan bahwa: “siapa tahu aku tidak dapat lagi bertemu kamu
semua setelah tahun ini”
Rasulullah Saw mendorong kaum
muslim untuk ikut berhaji dengan beliau. Rasulullah Saw bermaksud menunjukan
kepada semua kaum muslim bagaimana berhaji yang sebenarnya, sesuai yang
diajarkan Allah Swt kepada Nabi Ibrahim a.s dan yang disyariatkan pula kepada
Rasulullah Saw dan umat Islam yang mampu melaksanakannya.
Ajakan Rasulullah Saw disambut
antusias oleh seluruh kaum Muslim yang selama ini sudah memendam rindu dengan
Ka’bah. Maka berdatanganlah kaum Muslim dari seluruh penjuru hingga berkumpul
seratus ribu jamaah menuju Bailullah memenuhi panggilan Allah.
Pada hari Sabtu tanggal 25
Dzulqa’dah tahun 10 H, setelah sholat Dzuhur empat rokaat di Masjid Nabawi dan
menyampaikan beberapa tuntunan berkaitan dangan ibadah
Pada hari ke-8 bulan Dzulhijjah,
yaitu bertepatan dengan hari Tarwiyah, beliau berangkat menuju Mina dan shalat
lima waktu di sana. Pada paginya beliau menetap sebentar sampai matahari
terbit. Kemudian melanjutkan perjalanan hingga sampai di Arafah dan menemukan
tenda telah terpasang di Namirah.
Di perut lembah itu sekitar
144.000 manusia berkumpul disekitar beliau. Beliaupun bangkit untuk berkhutbah
dan menyampaikan beberapa pesan dalam khutbahnya:
1. Janganlah
berlaku kasar dan aniaya kalian semua manusia terhadap istri-istri mereka
2. Jangan menuntut balas pembunuhan di jaman jahiliyah dan jangan riba.
3. Jangan pula saling membunuh dan jangan menjadi kafir sepeninggal beliau dan berpeganganlah pada Kitab Allah Swt dan Sunahnya supaya tidak tersesat.
4. Sesungguhnya tidak ada Nabi setelahku dan tidak ada umat baru setelah kalian.
5. Hendaknya semua kaum muslimin saling
bersaudara, tiada kelebihan satu kaum dengan kaum lainnya kecuali ketakwaannya.
6. Tunaikanlah zakat kalian dengan lapang dada
7. Berhajilah kalian ke Baitullah
8. Patuhilah pemimpin-pemimpin kalian niscaya kalian masuk surga
Haji Rasulullah Saw ini selain dikenal dengan nama Haji Wada’, dinamai juga beberapa nama lainnya, antara lain:
1) Hajjat al Islam karena ini adalah haji Rasulullah Saw yang pertama dan terakhir sesuai dengan tuntutan Islam, sebagaimana haji itu juga yang menjadi rujukan kaum Muslim dalam pelaksanaan ibadah haji, yang sedikit atau banyak berbeda dengan haji kaum musyrik
2) Hajjat al-Balagh/ Haji Penyampaian karena dalam khutbah Rasulullah Saw ketika itu, salah satu yang beliau tanyakan kepada jamaah adalah “apakah aku telah menyampaikan?” yakni ajaran agama Islam. Jawaban ini beliau inginkan agar menjadi saksi di Hari Kemudian bahwa memang beliau telah menyampaikan ajaran. Secara khusus, pada haji ini Rasulullah Saw menyampaikan kepada umat Islam rincian ibadah haji secara lisan dan praktek.
3) Hajjat at-Tamam/Haji Kesempurnaan karena pada Hari Arafah saat Rasulullah Saw wukuf, turun penegasan Allah SwtSWT tentang kesempurnaan agama dan kecukupan
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk , dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih. Dan (diharamkan pula) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan pula) mengundi nasib dengan azlam (anak panah), (karena) itu suatu perbuatan fasik. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada- Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat- Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. Tetapi barangsiapa terpaksa karena lapar, bukan karena ingin berbuat dosa, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Al-Maidah 5: 3)
Sekembalinya dari haji wada pada akhir bulan Safar tahun 10 Hijriyah
1 Apa itu fathu makah ?
2 Mengapa terjadi Perjanjian Hudaibiyah
3.apa yang di maksud haji Wada'?
Jawablah di kolom komentar di bawah ini jangan lupa tulis nama kelas dan dan jurusan plus absen sebelum menjawab pertanyaan setelah itu klick publish
KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA part 1
ilmu ke 5 xii
Jumat, 18 September 2020
Rabu, 16 September 2020
Jumat, 11 September 2020
Jumat, 04 September 2020
PERKEMBANGAN ISLAM DI ERA WALI SONGO
Sejarah Awal Agama Islam Masuk Ke Tanah Jawa –
Jauh sebelum Islam masuk ke daerah tanah Jawa, mayoritas masyasarakat di tanah jawa menganut agama jawa yang disebut kapitayan
BIOGRAFI SEJARAH AL KINDI, AL FARABI DAN IBNU SINA
Biografi Sejarah Al Kindi
Al Kindi memiliki nama lengkap
Kamis, 03 September 2020
STRATEGI DAKWAH RASULULLAH Pertemuan ke 2
A.
PENDALAMAN ILMU
Dakwah pertama beliau adalah pada keluarga dan teman-temannya. Dengan turunnya wahyu ini, maka jelaslah apa yang harus Rasulullah kerjakan dalam menyampaikan