Kebahagiaan bagi seorang perempuan saat menuju kehidupan Rumah tangga,
adalah saat dia mampu duduk di pelaminan, yang didampingi oleh lelaki idamannya.
akan tetapi bentuk kebahagiaan itu, tidak hanya sekedar ketika mendapatkan seorang lelaki yang mau memperhatikan dirinya, tapi juga sebaik baiknya dan seberuntung-untungnya seorang gadis perempuan adalah jika dia menikah mampu mendapatkan pendamping hidup yang mampu mengajak dirinya, pada keselamatan di dunia dan di akhirat .
Maka tugas untuk memilih pasangan hidup itu, pada prinsipnya adalah memilih seorang lelaki yang mampu memimpin dirinya untuk menjadi selamat di dunia dan di akhirat nanti.
Oleh karenanya syarat-syarat lelaki untuk menjadi pemimpin seorang perempuan yang bisa mengajak kepada keselamatan adalah,: ketika lelaki itu mampu memimpin dan mengatur dirinya sendiri, untuk tunduk kepada Alloh.
Artinya dia mampu membimbing dirinya sendiri untuk hal-hal yang berkaitan dengan Allah subhanahuwata'ala (agama). sebelum menjadi pemimpin bagi istri atau pasangan hidupnya.
syarat ini menurut kaidah sosial secara umum adalah wajib ain. karena
kalau untuk memimpin dirinya saja seorang lelaki tidak mampu", atau jika untuk mengarahkan dirinya saja kepada hal-hal yang benar menurut Allah dia tidak bisa,
maka bagaimana seorang pria yang demikian ini mampu mengajak dirimu ( istrinya) kepada jalan kebenaran dan keselamatan dunia dan akhirat yang dikehendaki oleh Allah,?
bagaimana mungkin dia akan menjadi imam yang baik bagi dirimu (istrinya) jika untuk menjadi imam bagi dirinya saja, ia tidak bisa.
Nikah bukan hanya sekedar menyalurkan dan identik dengan hubungan sex saja , tapi Nikah bagi seorang muslim adalah perintah untuk menyempurnakan separuh agamanya.
Oleh karena itu, untuk bisa menyempurnakan separuh agamanya itu perlu ilmu yang kompeten di bidangnya.
Dgn kata lain seorang lelaki hrs mau meng-ilmui dirinya dengan ilmu agama, kemudian juga bisa menegakkan sholat, dan punya akhlaq yang baik menurut adat dan agama.
Jadi tidak hanya lelaki yg bisa pamer harta atau jabatan, yang dia miliki walau harta dan jabatan itu di perlukan sbg sarana kehidupan rumah tangga,
Juga tidak sekedar lelaki yang hanya menjual tampang yang dia sendiri juga tidak mampu memilihnya,
apalagi hanya bermodal "sangar"(rambut di cat, bertato , memakai giwang, anting anting dll)
Maka pilihlah pasangamu berdasar ketentuan agama yang pantas bukan memilih pria yg berdasarkan ganteng nya paras.
Ayo selamatkan dirimu dari pria yang hanya kenal dengan dunia saja.tapi tak kenal agama dan Tuhannya
Karena kau tau persis bahwa hidup ini tidak hanya sekedar di dunia, tetapi termasuk akhirat juga.
Wallohu a'lam bishowab
Pak J.
adalah saat dia mampu duduk di pelaminan, yang didampingi oleh lelaki idamannya.
akan tetapi bentuk kebahagiaan itu, tidak hanya sekedar ketika mendapatkan seorang lelaki yang mau memperhatikan dirinya, tapi juga sebaik baiknya dan seberuntung-untungnya seorang gadis perempuan adalah jika dia menikah mampu mendapatkan pendamping hidup yang mampu mengajak dirinya, pada keselamatan di dunia dan di akhirat .
Maka tugas untuk memilih pasangan hidup itu, pada prinsipnya adalah memilih seorang lelaki yang mampu memimpin dirinya untuk menjadi selamat di dunia dan di akhirat nanti.
Oleh karenanya syarat-syarat lelaki untuk menjadi pemimpin seorang perempuan yang bisa mengajak kepada keselamatan adalah,: ketika lelaki itu mampu memimpin dan mengatur dirinya sendiri, untuk tunduk kepada Alloh.
Artinya dia mampu membimbing dirinya sendiri untuk hal-hal yang berkaitan dengan Allah subhanahuwata'ala (agama). sebelum menjadi pemimpin bagi istri atau pasangan hidupnya.
syarat ini menurut kaidah sosial secara umum adalah wajib ain. karena
kalau untuk memimpin dirinya saja seorang lelaki tidak mampu", atau jika untuk mengarahkan dirinya saja kepada hal-hal yang benar menurut Allah dia tidak bisa,
maka bagaimana seorang pria yang demikian ini mampu mengajak dirimu ( istrinya) kepada jalan kebenaran dan keselamatan dunia dan akhirat yang dikehendaki oleh Allah,?
bagaimana mungkin dia akan menjadi imam yang baik bagi dirimu (istrinya) jika untuk menjadi imam bagi dirinya saja, ia tidak bisa.
Nikah bukan hanya sekedar menyalurkan dan identik dengan hubungan sex saja , tapi Nikah bagi seorang muslim adalah perintah untuk menyempurnakan separuh agamanya.
Oleh karena itu, untuk bisa menyempurnakan separuh agamanya itu perlu ilmu yang kompeten di bidangnya.
Dgn kata lain seorang lelaki hrs mau meng-ilmui dirinya dengan ilmu agama, kemudian juga bisa menegakkan sholat, dan punya akhlaq yang baik menurut adat dan agama.
Jadi tidak hanya lelaki yg bisa pamer harta atau jabatan, yang dia miliki walau harta dan jabatan itu di perlukan sbg sarana kehidupan rumah tangga,
Juga tidak sekedar lelaki yang hanya menjual tampang yang dia sendiri juga tidak mampu memilihnya,
apalagi hanya bermodal "sangar"(rambut di cat, bertato , memakai giwang, anting anting dll)
Maka pilihlah pasangamu berdasar ketentuan agama yang pantas bukan memilih pria yg berdasarkan ganteng nya paras.
Ayo selamatkan dirimu dari pria yang hanya kenal dengan dunia saja.tapi tak kenal agama dan Tuhannya
Karena kau tau persis bahwa hidup ini tidak hanya sekedar di dunia, tetapi termasuk akhirat juga.
Wallohu a'lam bishowab
Pak J.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar