KISAHMUALLAF.COM – Jeanne Ester Adelaida Kaunang
awalnya mengakui
Nabi Isa sebagai Tuhan. Namun, video biarawati yang memaparkan
kebenaran Islam mengubah jalan hidupnya.
“Ketika itu ada seseorang yang bertanya kepada saya
untuk membuktikan Tuhan itu ada dalam Katolik.
Lalu saya lihat video tersebut, saya terguncang,” kata dia.
Zaenab Ester Adelaida, demikian namanya setelah
menjadi Muslim, kemudian bertanya kepada kakaknya, John Jaiz Boudewijn Kaunang.
Kebetulan, kakaknya tengah belajar tentang Islam. “Kakak saya waktu itu mengaku
belum menjadi Muslim. Padahal sebenarnya sudah bersyahadat lebih dulu,” kata
dia.
Melalui kakaknya, ia pelajari sifat Ketuhanan dalam
Islam. Ia juga ikuti pengajian yang dihadiri sang kakak. Dari pengajian itu,
Zaenab memahami bahwa Tuhan itu berbeda dengan mahluknya. Tuhan tidak mengenal
awal dan akhir. Sementara manusia, memiliki awal dan akhir.
“Logika ini sangat masuk akal. Ini sekaligus membantah doktrin yang saya pahami saat itu,” ucapnya.
“Logika ini sangat masuk akal. Ini sekaligus membantah doktrin yang saya pahami saat itu,” ucapnya.
Nabi Isa misalnya, adalah ciptaan Tuhan. Ia memiliki
mukjizat yang merupakan pemberian Tuhan. Jadi, keliru bila meyakini Nabi Isa
sebagai Tuhan. “Dalam ajaran agama saya yang lama, fakta itu ditutupi dengan
ayat yang mengatakan berbahagialah kepada mereka yang percaya tapi tidak
melihat. Ketika saya bertanya soal Tuhan, pasti jawabannya mentoknya ya ayat
itu,” kata dia.
Setelah mempelajari Islam cukup lama, hidayah
mendatangi Zaenab. Pada tahun 2013, ia bersyahadat. Setelah bersyahadat ia
terus pelajari Islam. Termasuk, kerasulan Muhammad SAW. “Beliau manusia yang
amanah dan cerdas. Sifat ini juga dimiliki Nabi Isa. Saya pun semakin yakin
Islam agama yang saya cari, agama yang telah diridhai Allah untuk saya peluk,”
kata lulusan Sastra Cina UI ini.
Sebelumnya, Zaenah hanya memahami Rasulullah sebagai
pembawa wahyu. Derajatnya dibawah Nabi Isa yang merupakan anak Tuhan. “Padahal
Rasulullah manusia mulia, Nabi Penutup. Nabi yang membawa ajaran tauhid yang
juga diajarkan Nabi-nabi terdahulu,” kata dia.
Pemahaman tentang Islam yang kian mantap mempermudah
Zaena mengamalkan ajaran Islam. Karena itu, apabila ada ajaran Islam yang tidak
dipahaminya, ia tak malu untuk bertanya kepada siapapun. Semisal, bagaimana
seorang Muslim dalam bertransaksi.
“Prinsipnya begini, tidak ada yang tahu kapan dipanggil Allah. Jadi, saya terus manfaatkan kesempatan untuk belajar dan mengimplementasikannya,” kata dia.
“Prinsipnya begini, tidak ada yang tahu kapan dipanggil Allah. Jadi, saya terus manfaatkan kesempatan untuk belajar dan mengimplementasikannya,” kata dia.
Kisah ini di ambil dari :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar