Kamis, 29 Februari 2024
Sabtu, 26 Agustus 2023
KKTP PRESENTASI/ PUBLIK SPEAKING MENGGUNAKAN INTERVAL
KKTP TUGAS
PROYEK ABSTRAK / NYATA |
INTERVAL |
KRITERIA |
Indikator |
CAMPUR TANGAN guru |
0-40 % |
Tidak memadai |
Gagal,
tidak mengumpulkan lengkap |
Remedial diseluruh bagian proyek |
41-60% |
Belum memadai |
Kurang lengkap |
Remedial di bagian yang diperlukan,dan
penting |
61-80 % |
Sudah memadai |
Lengkap, memadai |
Tidak perlu remedial/ tidak
mengerjakan proyek ulang |
81-100% |
tercapai |
Sempurna,
punya mnafaat, penemuan baru, lebih dari memadai |
Diberikan pengayaan atau tantangan lebih
dalam proyek yang akan datang |
INTERVAL 2 |
KKTP TUGAS PUBLIC SPEAKING/ PRESENTASI KELAS |
indikator BAHASA TUBUH |
N-I: 0-10 |
Indikator cara penyampaian presentasi |
N-I: 0-10 |
total |
Kontak Mata: Pertahankan kontak mata dengan audiens. Ini menunjukkan
kepercayaan diri, keterlibatan, dan mengindikasikan bahwa Anda benar-benar
berkomunikasi dengan mereka. |
7 |
Pengetahuan Materi: Siswa memahami materi presentasi. yakni lancar penyampaian,
menjawab pertanyaan dengan percaya diri dan mengatasi kendala yang mungkin
muncul. |
8 |
|
Postur Tubuh: Berdiri tegak dengan bahu yang rileks. postur yang terlalu
cenderung atau terlalu kaku. Postur yang baik memberikan kesan percaya diri
dan kepemimpinan. |
8 |
Variasi Suara: menggunakan variasi dalam nada suara, kecepatan, dan
volume untuk menekankan poin-poin penting dan menjaga minat audiens. |
8 |
|
Gestur yang Tepat: menggunakan gestur tangan untuk menggambarkan poin penting
/ untuk memberikan penjelasan tambahan. |
7 |
Pengaturan Waktu: mematuhi batas
waktu yang diberikan untuk presentasi.. |
8 |
|
Ekspresi Wajah: Variasikan ekspresi wajah sesuai dengan isi presentasi. Apakah
ada Senyuman tulus kpd audiens. |
6 |
Mengaitkan dengan
Kehidupan Nyata: siswa mengkaitkan
contoh atau cerita yang relevan dengan kehidupan sehari-hari audiens. materi
lebih mudah dipahami dan relevan. |
5 |
|
Gaya Berbicara: apakah tertawa untuk menutupi rasa minder atau percaya
diri dan serius |
8 |
Kesimpulan yang Kuat: meRekap poin-poin utama dan tujuan presentasi dalam bagian
kesimpulan. Berikan penutup yang kuat untuk meninggalkan kesan yang baik. |
5 |
|
Total nilai |
36 |
|
34 |
70 |
Ctt:
N-I = NILAI INTERVAL
JIKA N-I SAYA Masukan angka seperti diatas setiap kolom nya maka nilai anak 70%
Mengetaui |
Gresik,17 Juli 2023 |
Kepala smk Sunan giri Menganti |
Guru pengampu |
|
|
Drs.H. Safi’i |
SUJARWA,S.Th.I |
kreteria ketercapaian tujuan pembelajaran kktp dengan menggunakan interval
KRETERIA
KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP)
SEJARAH INDONESIA
FASE E
a.
Tujuan pembelajaran
b.
Aktivitas pembelajaran
c.
Asesmen yang dilaksanakan
Kriteria
ketercapaian tujuan pembelajaran diturunkan dari indikator asesmen , yang mencerminkan
ketercapaian kompetensi
Kriteria
ketercapaian tujuan pembelajaran berfungsi untuk
Mencerminkan
proses pembelajaran dan mendiagnosis( menentukan) tingkat penguasaan
kompetensi peserta didik agar guru dapat memperbaiki proses pembelajaran dan
atau memberikan pendampingan pembelajaran yang sesuai kepada peserta didik.
Menjadi sumber
informasi atau data bagi pendidik untuk menentukan tindak lanjut penyesuaian
pembelajaran sesuai kondisi peserta didik.
Tujuan
Pembelajaran
Tujuan
Pembelajaran merupakan deskripsi pencapaian 3 aspek kompetensi yakni
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperoleh siswa dalam satu atau lebih
kegiatan pembelajaran, disusun secara kronologis berdasarkan urutan
pembelajaran dari waktu ke waktu yang menjadi prasyarat menuju Capaian
Pembelajaran (CP)
Rumusan Tujuan
Pembelajaran mencakup:
Kognitif
(mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta),
dan dimensi pengetahuan (factual, konseptual, procedural, metakognitif)
Perilaku
capaian seperti kecakapan hidup (kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif)
Profil Pelajar
Pancasila (Beriman, berkebinekaan global, gotong royong, kreatif, bernalar
kritis dan mandiri)
Komponen
Tujuan Pembelajaran
Kompetensi =
kemampuan yang dapat didemonstrasikan siswa dalam bentuk produk atau kinerja
(abstrak dan konkret) yang menunjukkan siswa telah berhasil mencapai tujuan
pembelajaran
Menyusun
Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP)
Langkah-langkah
menyusun KKTP
a. Dari TP
langsung dibuatkan RUBRIK PENILAIAN dengan 4 atau 5 kriteria, sehingga guru
dapat menentukan pencapaian peserta didik danmemberikan tindak lanjut, atau
b. Dari TP
diturunkan lebih rinci menjadi semacam INDIKATOR ASESMEN, sehingga indikator
asesmen tsb menjadi ukuran ketercapaian,
c. Atau gabungan
(a) dan (b) : dibuatkan Indikator Asesmen dan Rubrik Ketercapaiannya
Namun akhirnya Bismillah saya menggunakan interval untuk KKTP materi yang saya
ampu
Glosarium :
Ø
Asesmen adalah proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan, dan pencapaian
hasil belajar peserta didik, yang hasilnya kemudian digunakan sebagai bahan
refleksi serta landasan untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Ø
Penilaian adalah
proses penyematan atribut (berupa angka/huruf) terhadap hasil asesmen. Hasil
dari penilaian tersebut digunakan sebagai bahan evaluasi.
Ø
Evaluasi adalah
proses pemberian status atau keputusan terhadap suatu hasil assesmen dan
penilaian
by pak J
INTERVAL |
||
KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN
(KKTP) Menggunakan interval nilai angka test
sumatif |
||
INTERVAL |
KRITERIA |
INTERVENSI |
0-40% |
Belum Tuntas |
Remedial diseluruh bagian |
41-65% |
Belum Tuntas |
Remedial di bagian yang diperlukan |
66-85% |
Sudah Tuntas |
Tidak perlu remedial |
86-100% |
Sudah Tuntas |
Diberikan pengayaan atau tantangan lebih |
|
|
|
Rabu, 16 Agustus 2023
MERDEKA di BAWAH TUNTUTAN POSITIF THINKING TERHADAP PENGUASA
Jika perjuangan
itu, adalah mengantarkan seseorang menjadi pemimpin negeri ini, maka
kemerdekaanya adalah terbebasnya masyarakat
dari belenggu kekejaman pemimpin itu, hidupnya terayomi, ekonominya
terlindungi, kepentingan masyarakatnya dan kebutuhan terpenting masyarakatnya
terpenuhi, masyarakat tak perlu di himbau untuk husnudzon, dengan kebijakan
sang pemimpin, masyarakatnya tak perlu harus berpositif thinking
terhadap keputusan keputusan yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Karena mereka
percaya bahwa apa yang di perbuat pemimpinnya adalah baik baginya, semua untuk keberhasilan
masyarakatnya bukan keberhasilan dirinya, keluarganya dan kelompok nya. Apalagi
hanya anggota partainya.
masyarakat tak perlu,harus curiga uang rakyat di habiskan untuk foya foya,
masyarakat tak harus berdemo menurunkannya, memintanya legowo meninggalkan
istana, karena sang pemimpin nya jujur, visioner,sholeh dan paham terhadap aturan agama yang dianutnya.
Jika ada
pemimpin yang ingin memenuhi janji kemerdekaan bagi masyarakat yang telah
memilihnya, mempercayakan amanahnya, dan menggantungkan nasib bangsa dan negara
ini kepadanya, lantas sang pemimpin masih meminta rakyat untuk tunduk pada
kekuasaan nya, patuh terhadap keputusan keputusan dan MEMINTA masyarakat Berpositif
Thingking terhadap apapun kebijakan yang di hasilkanya, maka Dia adalah
pemimpin untuk masyarakat nya yang berwatak penjajah terhadap bangsanya.
Secara psikis
masyarakat agrais seperti yang mayoritas hidup di negeri ini, mereka memiliki
jiwa tunduk tanpa di mintanya, memiliki rasa positif Thingking tanpa di
himbaunya. Dan memiliki kekuatan rasa membela tanpa batas, terhadap sang
pemimpin yang jujur.visioner dan sholeh. Karena mereka sangat paham bahwa pemimpin
yang memiliki JVS ( Jujur, Visioner, Sholeh) semua yang di lakukannya
akan di baktikan terhadap masyarakatnya, rakyatnya dan bangsanya. Bukan untuk
dirinya, keluarganya, dan kelompoknya semata
Berbicara positif thinking, bangsa ini sudah sangat teruji dalam
melakukannya, prilaku itu,seakan sudah menyatu dengan aura jiwa mereka. Bahkan positif
thinking terhadap pemimpin itu sudah di mulai sebelum himbauan untuk melakuakan
itu di HIMBAUKAN
Saat sang petani menanam padi dan mereka susah cari pupuk, kalau ada, harganya pun mahal mereka sudah positif thinking. Mungkin rezim lagi bingung. Bagaimana mengelola pupuk yang baik. Sehingga harga pupukpun tidak mampu mereka kendalikan.
Dan ketika
petani mengalami saat panen raya, di desa desa, Rezim dengan sangat rajin nya impor beras mereka pun positif thinking. Terbukti nyaris tak terdengar mereka melakukan
protes seperti mahasiswa.
mereka positif thinking dengan memilih hidup Qona’ah ( terimo ing pandum)
Saat anak anak
kita butuh pekerjaan nyaman dan tetap di perusahaan, rezim pun keluarkan kebijakan
yang sangat meresahkan untuk kaum pekerja Indonesia dengan judul outsourcing
merata seluruh Indonesia. Akibatnya anak anak dan kaum pekerja mengalami ni’mat
dalam sengsara karna setiap 3 bulan sekali mereka harus rela di depak dari industry
atau dengan rasa kekalahan mereka harus mengundurkan diri
Dan jika mereka ingin kembali di tempat itu untuk bekerja, mereka harus rela bikin lamaran kerja lagi...
Mereka pun juga
positif thinking. Mungkin rezim lagi
cari pola untuk masyarakat nya, agar ada aturan yg jelas dan lebih tertata.
Outsoursing di protes masyarakat kemudian muncul yang Namanya Omnibuzlow. Dengan omnibuzlow ini rezim mencoba menarik semua peraturan di samakan perlakuannya dalam satu payung, walau hal itu sesungguhnya sesuatu yang tidak mungkin, akibatnya, nakes dan buruh demo besar besaran, 10 agustus kemarin, walau tidak ada respon (nggak di reken) oleh rezim . Kita positif thinking, wow mungkin Bapak kita, lagi pusing memikirkan negara, makanya saat ada demo dia tinggalkan pendemo dan memilih menghibur diri bersama artis ibu kota. (ini beritanya : Saat Ribuan Buruh Demo Omnibus Law Cipta Kerja, Presiden Jokowi Menjajal Kereta LRT Bersama Artis. )
Saat Kemendikbud
menekankan BKK SMK (Bursa Kerja Kusus) adalah ujung tombak output lulusan SMK. Yang
dengan info pusat ini, crew BKK berusaha keras bermitra dengan industri agar
lulusan nya punya pekerjaan.
Di saat itu
pula, saat pandemi covid puluhan ribu naker aseng yang bukan tenaga ahli,
datang dengan aman di Indonesia,saat itu masyarakat kita di lockdown. Kita juga
positif thinking...
Wow lulusan
kita susah cari kerja, karena ada tambahan competitor warga negara aseng,
barang kali bapak kita ini, bermaksud supaya anak anak jadi entrepreneurship.
Saat salah satu
guru mengkritik kebijakan pemimpin nya, di grup MGMP, berharap ada perubahan
Kebijakan nya, sebagian anggota grup bilang, ini grup MGMP bukan grup politik,
kalau politik silahkan ke yang lain.
Padahal kita
semua tau bahwa kebijakan yang di terima guru di ruang ruang kelas mereka,
termasuk gajinya yang diterima setiap bulannya,tunjangan TPP yang menyertainya,
semua muncul karena hasil kebijakan politik mereka.
Tapi masyarakat
juga positif thinking.Mungkin, kita para
guru ndak harus ngerti politik, yang penting ngajar saja, Modul ajar lengkap,
Tunjangan Cair( bagi yang dapet) dan gaji tiap bulannya lancar sudah lebih dari
cukup.biar beban guru ndak tambah berat.
Kurikulum di
buat merdeka , tujuannya supaya guru enjoy dalam bekerja dan murid menikmati dalam belajarnya, tapi praktek di
lapangan guru tetap saja kawulo manut yang kemerdekaannya pun selalu di angan angan. Beban kerjanya tak berkurang terus apa maksudnya MERDEKA?
Tujuhpuluh
depan tahun merdeka ,saatnya guru bangkit paham politik rakyat melek politik,
agar kita tidak lagi menjadi sapi
perahan mereka.( manusia maupun Partai) yang
seakan membela nasib kita, tapi sesungguhnya mereka hanya kelelawar penghisap
darah bangsa nya, mereka tak lebih
pengangguran yang mencari tempat kerja dari rakyatnya (DPR) setelah mereka jadi mereka selalu meminta
kita memakluminya dan terus menghimbau positif thingking kepada kebijakan
mereka.
Saatnya Menghapus PARTAI POLITIK yang hanya menghisap kekayaan bangsa, bangkit seperti Drakula. Hapus mereka dari negeri tercinta dengan cara mengalihkan pilihan kita.
Sabtu, 29 Juli 2023
PRESIDEN KOK HANYA PINTER NGOMONG
Calon presiden kok hanya pinter ngomong ?
Dari pernyataan diatas tidak ada yang salah, namun demikian ada pertanyaaan mendasar terkait pernyataan diatas yaitu,Sejak kapan ada presiden, itu kerja membangun fisik? sejak kapan ? kalau ada itu bukan presiden tapi tukang bangunan. Pinter ngomong itu hal utama dan mendasar bagi seorang pemimpin.
Pemikiran yang mengkritik calon presiden hanya pandai berkata kata,ini bahaya bagi kehidupan generasi muda.... Karena tidak menempatkan orang pada kompetensi nya. karena kerja presiden atau secara umum disebut pemimpin itu kerja nyata nya diantaranya, adalah berkata kata dengan pintar dan cerdas
Pemikiran semacam ini, kalau tidak kita kritisi, maka tuntutan mereka kepada kelompok tertentu smakin tidak rasional, bisa jadi mereka akan meminta kyai membangun jembatan karena hal seperti itu, baru di anggap kerja oleh mereka.
Kan kacau.
Makanya presiden itu Wajib CERDAS BICARA,WAJIB CERDAS BERBAHASA, yg oleh orang zaman ini di sebut Publik Speaking nya harus bagus.
Teruslah untuk mengasah ketrampilan berbahasa, berkata-kata, berkomunikasi, karena itu semua sangat penting untuk keperluan berkehidupan dan ber masyarakat. Publik speaking tetap akan menjadi penting bahkan sangat penting bagi siapapun terutama, calon pemimpin, pendidik, pelatih,presenter dan dll.
Teruslah anda ajarkan kepada anak didik anda jika anda seorang pendidik karena jika mereka cerdas tapi tidak bisa mengungkapan ide kecerdasan nya maka tidak laku di masyarakat.
orang yang kecerdasannya sedang tapi pandai mengkomunikasiakn ide dan gagasanya dia lah yang akan berhasil dan menjadi pemenang dalam kehidupan ?