Gresik yang di kenal sebagai kota pudak ini, juga di kenal sebagai kota wali, hal ini karena bumi Gresik yang
dahulunya pernah di sebut oleh Belanda dengan kata Gerrici kemudian dalam banyak dokumen tertulis menjadi Grissee ini, adalah banyak menyimpan layon ( jasad ) para wali yang pernah berjuang untuk Islam di daerah ini.
lagu jawa suriname yang nyanyi orang suriname bahasanya jawa alus
Dengan kata lain banyak ulama pejuang yang kemudian di kenal dengan Wali itu, di makamkan di bumi Gresik ini.
Tidak hanya satu, tapi ada banyak para pejuang Islam, yang setelah mereka wafat di kebumikan di kota wali ini. Di bumi Grissee ini terdapat situs situs makam bersejarah. Mulai makam yang tidak di kenal sampai makam yang sangat terkenal, ada di daerah ini.
Satu diantara sekian situs makam para ulama pejuang Islam yang berada di bumi Gresik ini, adalah apa yang di kenal dengan nama situs Makam Panjang. Sesuai dengan nama situsnya, makam panjang memang tidak seperti lazimnya makam di zaman sekarang, ada yang berpendapat bahwa makam yang berukuran 9 m ini memuat filosofi sebuah perjuangan Islam yang memakan waktu yang cukup lama (panjang) sehingga situs ini di beri nama makam panjang.
Makam Panjang, berada di sebuah desa yang di kenal dengan sebutan Leran, letak desa ini berada di wilayah kecamatan Suci kabupaten Gresik. posisinya tidak terlalu jauh dari pintu keluar jalan tol mayar sekarang. Yakni setelah keluar pintu tol manyar kearah kiri (barat) kurang lebih 1km kemudian dikiri jalan ada papan nama besar yang menunjukan keberadaan situs tersebut.
Memang letaknya tidak terlalu jauh dari jalan utama Manyar-Bungah, namun ,demikian, keberadaan makam ini belum begitu mendapat tempat di hati masyarakat Gresik maupun dari luar Gresik. Hal ini terbukti dengan terlalu minimnya data jumlah pengunjung situs tersebut.
Padahal kalau di lihat secara angka situs, makam panjang jauh lebih tua (1082) di banding dengan situs makam sunan Giri (1487) tetapi jumlah pengunjung situs sunan Giri jauh lebih ramai.
Begitu masuk area situs, pengunjung akan langsung disuguhi suasana sejuk di lingkungan parkiran yang memang cukup luas dan teduh karena di topang adanya pepohonan rindang yang sengaja di tanam di depan kantor pengelola situs tersebut.
Situs Makam Panjang ini berada satu komplek dengan situs Makam Siti Maimunah Binti Maimun. Siti Maimunah binti Maimun adalah seorang wanita yang di tengarai sebagai pejuang Islam walau hidupnya tidak terlalu panjang (1064-1082).
Ia hanya berusia 18 tahun, namun dalam usia sependek itu, Siti Maimunah binti Maimun telah mendapatkan gelar sebagai pejuang Islam pertama di Indonesia.
Hal ini di buktikan dengan ditemukanya batu nisan bertahun 1082 yang bertuliskan kaligrafi bergaya Kufi, yang merupakan model penulisan paling tua di antara semua gaya kaligrafi yang ada.
Inskripsi pada Prasasti Batu Nisan milik Siti maimunah binti Maimun ini,terdiri dari tujuh baris, yang terjemahannya: Dengan Nama Allah (Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang). Semua yang ada di bumi adalah fana. Dan yang kekal hanya Dzat Tuhanmu yang mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan. makam perempuan yang tak berdosa, yang lurus, binti Maimun, bin Hibatullah, yang meninggal hari Jumat delapan Rajab (setelah tujuh malam berlalu) tahun 475, dengan rahmat Allah Yang Maha Mengetahui semua yang gaib, Tuhan Yang Maha Agung dan Rasul-Nya yang mulia.
Kembali ke situs Makam panjang, Situs makam panjang sendiri menurut penuturan juru kunci (Kuncen) setempat, berisi makam Sayid Kharim, Sayid Djakfar, dan Sayid Sarif, Sayid Jalal, Sayid Jamal, Sayid Jamaluddin, yang masing-masing panjangnya makam itu berukuran sembilan meter.
Walaupun tidak jadi satu lokasi, tetapi tetap satu komplek, namun karena ukuran panjang makam tersebut sama yakni 9 meter. Maka di jadikan kelompok yang sama dan di namakan makam panjang.
Adapun selain 6 makam panjang yang memiliki ukuran 9 meter itu, terdapat dua makam panjang lagi yang panjangnya kira kira 6 meter berada di jalan utama menuju makam Siti Maimunah binti Maimun, yakni makam Raden Ahmad, dan Raden Said.
Beberapa meter kedepan dari kedua makam raden Ahmad dan Raden Said itu adalah makam siti Maimunah binti Maimun.
Untuk menuju letak dan posisi makam panjang yang menjadi focus penulisan ini,para pengunjung atau peziarah bisa langsung belok kearah kanan kurang lebih 10-15 meter setelah berada di depan situs makam Siti Maimunah Binti Maimun.
Tentang siapa sesungguhnya Sayid Jafar, Sayid Kharim, Sayid Syarif yang ketiganya di terangkan sebagai paman Siti Fatimah binti Maimun tersebut,dan juga kepada Sayid Jalal, Sayid Jamal, Sayid Jamaluddin Said tersebut, serta bagaimana kiprahnya dalam perjuangan Islam waktu itu? adalah tugas para sejarawan baru yang akan mengungkkap secara detail dan rinci. Semoga!!!
dahulunya pernah di sebut oleh Belanda dengan kata Gerrici kemudian dalam banyak dokumen tertulis menjadi Grissee ini, adalah banyak menyimpan layon ( jasad ) para wali yang pernah berjuang untuk Islam di daerah ini.
lagu jawa suriname yang nyanyi orang suriname bahasanya jawa alus
Dengan kata lain banyak ulama pejuang yang kemudian di kenal dengan Wali itu, di makamkan di bumi Gresik ini.
Tidak hanya satu, tapi ada banyak para pejuang Islam, yang setelah mereka wafat di kebumikan di kota wali ini. Di bumi Grissee ini terdapat situs situs makam bersejarah. Mulai makam yang tidak di kenal sampai makam yang sangat terkenal, ada di daerah ini.
Satu diantara sekian situs makam para ulama pejuang Islam yang berada di bumi Gresik ini, adalah apa yang di kenal dengan nama situs Makam Panjang. Sesuai dengan nama situsnya, makam panjang memang tidak seperti lazimnya makam di zaman sekarang, ada yang berpendapat bahwa makam yang berukuran 9 m ini memuat filosofi sebuah perjuangan Islam yang memakan waktu yang cukup lama (panjang) sehingga situs ini di beri nama makam panjang.
Makam Panjang, berada di sebuah desa yang di kenal dengan sebutan Leran, letak desa ini berada di wilayah kecamatan Suci kabupaten Gresik. posisinya tidak terlalu jauh dari pintu keluar jalan tol mayar sekarang. Yakni setelah keluar pintu tol manyar kearah kiri (barat) kurang lebih 1km kemudian dikiri jalan ada papan nama besar yang menunjukan keberadaan situs tersebut.
Memang letaknya tidak terlalu jauh dari jalan utama Manyar-Bungah, namun ,demikian, keberadaan makam ini belum begitu mendapat tempat di hati masyarakat Gresik maupun dari luar Gresik. Hal ini terbukti dengan terlalu minimnya data jumlah pengunjung situs tersebut.
Padahal kalau di lihat secara angka situs, makam panjang jauh lebih tua (1082) di banding dengan situs makam sunan Giri (1487) tetapi jumlah pengunjung situs sunan Giri jauh lebih ramai.
Begitu masuk area situs, pengunjung akan langsung disuguhi suasana sejuk di lingkungan parkiran yang memang cukup luas dan teduh karena di topang adanya pepohonan rindang yang sengaja di tanam di depan kantor pengelola situs tersebut.
Situs Makam Panjang ini berada satu komplek dengan situs Makam Siti Maimunah Binti Maimun. Siti Maimunah binti Maimun adalah seorang wanita yang di tengarai sebagai pejuang Islam walau hidupnya tidak terlalu panjang (1064-1082).
Ia hanya berusia 18 tahun, namun dalam usia sependek itu, Siti Maimunah binti Maimun telah mendapatkan gelar sebagai pejuang Islam pertama di Indonesia.
Hal ini di buktikan dengan ditemukanya batu nisan bertahun 1082 yang bertuliskan kaligrafi bergaya Kufi, yang merupakan model penulisan paling tua di antara semua gaya kaligrafi yang ada.
Inskripsi pada Prasasti Batu Nisan milik Siti maimunah binti Maimun ini,terdiri dari tujuh baris, yang terjemahannya: Dengan Nama Allah (Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang). Semua yang ada di bumi adalah fana. Dan yang kekal hanya Dzat Tuhanmu yang mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan. makam perempuan yang tak berdosa, yang lurus, binti Maimun, bin Hibatullah, yang meninggal hari Jumat delapan Rajab (setelah tujuh malam berlalu) tahun 475, dengan rahmat Allah Yang Maha Mengetahui semua yang gaib, Tuhan Yang Maha Agung dan Rasul-Nya yang mulia.
Kembali ke situs Makam panjang, Situs makam panjang sendiri menurut penuturan juru kunci (Kuncen) setempat, berisi makam Sayid Kharim, Sayid Djakfar, dan Sayid Sarif, Sayid Jalal, Sayid Jamal, Sayid Jamaluddin, yang masing-masing panjangnya makam itu berukuran sembilan meter.
Walaupun tidak jadi satu lokasi, tetapi tetap satu komplek, namun karena ukuran panjang makam tersebut sama yakni 9 meter. Maka di jadikan kelompok yang sama dan di namakan makam panjang.
Adapun selain 6 makam panjang yang memiliki ukuran 9 meter itu, terdapat dua makam panjang lagi yang panjangnya kira kira 6 meter berada di jalan utama menuju makam Siti Maimunah binti Maimun, yakni makam Raden Ahmad, dan Raden Said.
Beberapa meter kedepan dari kedua makam raden Ahmad dan Raden Said itu adalah makam siti Maimunah binti Maimun.
Untuk menuju letak dan posisi makam panjang yang menjadi focus penulisan ini,para pengunjung atau peziarah bisa langsung belok kearah kanan kurang lebih 10-15 meter setelah berada di depan situs makam Siti Maimunah Binti Maimun.
Tentang siapa sesungguhnya Sayid Jafar, Sayid Kharim, Sayid Syarif yang ketiganya di terangkan sebagai paman Siti Fatimah binti Maimun tersebut,dan juga kepada Sayid Jalal, Sayid Jamal, Sayid Jamaluddin Said tersebut, serta bagaimana kiprahnya dalam perjuangan Islam waktu itu? adalah tugas para sejarawan baru yang akan mengungkkap secara detail dan rinci. Semoga!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar